Sonora ID - Burnout didefinisikan sebagai sindrom kelelahan emosional, depersonalisasi, dan rasa pencapaian pribadi yang rendah yang mengarah pada penurunan efektivitas di tempat kerja.
Sebelumnya, Herbert Freudenberger, seorang psikolog Amerika, menggambarkan tahap perkembangan burnout ke dalam dua belas bagian.
Burnout kini telah disederhanakan menjadi lima tahap seperti yang dijelaskan dibawah ini.
Honeymoon Phase
Pada tahap ini, kamu sama sekali tidak merasakan kejenuhan.
Sebaliknya, kamu dipenuhi semangat, komitmen, dan kegembiraan dari pekerjaan.
Kamu akan menjadi sangat produktif dan mengambil setiap tugas dan kesempatan untuk melakukan yang terbaik.
Kamu merasa kreatif, optimis, penuh energi, dan ingin melakukan berbagai hal lebih daripada yang seharusnya.
Kamu mungkin merasa bahwa pekerjaan itu adalah pekerjaan impianmu.
Namun hati-hatilah, bekerja dengan berlebihan dan dan tidak beristirahat secara teratur mengakibatkan seseorang untuk maju ke tahap selanjutnya.
Baca Juga: Merasa Lelah Fisik dan Emosional? Mungkin Anda Mengalami Burnout, Ini Cara Mengatasinya!
Onset of Stress
Kamu menyadari bahwa beberapa hari lebih membosankan daripada hari lainnya.
Kamu mulai kekurangan waktu untuk kebutuhan pribadi dan mungkin jarang bertemu dengan keluarga dan teman-teman.
Saat ini, pekerjaan menjadi hal terpenting dalam hidupmu.
Kamu merasakan beberapa tanda awal stres yang mulai mengganggu jalannya kehidupan.
Kamu menjadi kurang fokus, sakit kepala cemas, mengalami perubahan nafsu makan dan bahkan tekanan darah tinggi.
Chronic Stress
Keterampilan problem solving dan kinerja secara keseluruhan menjadi menurun.
Kamu merasa tidak terkendali dan tidak berdaya.
Upayamu tampaknya tidak membuahkan hasil produktif yang sama seperti sebelumnya.
Untuk menghindari menghadapi tekanan, kamu mungkin mulai menunda-nunda tugas yang diberikan.
Stres kronis berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.
Kamu mungkin menjadi lebih sering sakit atau tidak dapat mengatur emosi dengan baik.
Hal-hal kecil membuat kamu menjadi agresif, kesal, atau sedih.
Kamu mungkin menyangkal masalah yang ada dan menjauhkan diri dari rekan kerja dan kehidupan sosial.
Dalam kasus terburuk, seseorang akan mengatasinya dengan alkohol atau bahkan obat-obatan.
Baca Juga: Merasa Lelah Fisik dan Emosional? Mungkin Anda Mengalami Burnout, Ini Cara Mengatasinya!
Burnout
Rasa kegagalan dan ketidakberdayaan yang terus menerus pada akhirnya mengarah pada perasaan putus asa dan kekecewaan.
Kamu tidak melihat jalan keluar dari keadaan dan menjadi acuh tak acuh terhadap pekerjaan.
Gejala fisik dapat bertambah, seperti masalah pencernaan yang berkelanjutan, sakit kepala kronis, dan juga mungkin mengalami perubahan perilaku.
Rasa keraguan diri serta pandangan pesimistis terhadap pekerjaan dan kehidupan terus berkembang.
Habitual Burnout
Ini adalah saat kamu tidak berhasil pulih dari kelelahan dan segala efek samping yang sudah disebutkan sebelumnya menjadi bagian dari hidupmu.
Selain mempengaruhi karir Anda, situasi ini dapat tercermin pada segala aspek kehidupan, seperti hubungan pribadi.
Kamu kehilangan kegembiraan dalam hobi yang pernah disukai dan tidak ingin melakukan apa pun.
Kamu harus memerlukan bantuan profesional untuk bisa keluar dari tahap ini.
Baca Juga: Ini Dia 10 Pekerjaan yang Paling Dicari Selama Pandemi Covid-19