Sonora.ID - Setelah mengakhiri masa pendidikan, biasanya orang-orang akan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan keinginannya sehari-hari.

Tetapi, menariknya beberapa orang ternyata memiliki kecemasan atau ketakutan berlebih berkenaan dengan pekerjaan maupun tempat kerja.

Kondisi ini dikenal dengan istilah ergophobia. Keadaan ini bisa lebih berbahaya bagi orang-orang yang tidak menyadari bahwa sedang ada di dalam kondisi phobia ini karena ditakutkan akan menggangu kondisi mental seseorang.

Baca Juga: Rambut Rontok Akibat Stres Saat Pandemi, Begini Cara Atasinya!

Seperti apa gejala-gejala yang timbul pada penderita ergophobia? Yuk kenali gejala-gejalanya

• Kecemasan tidak wajar dan intens saat bekerja
• Cenderung menghindari segala hal mengenai pekerjaan
• Sulit untuk berkomitmen pada pekerjaan tetap
• Bergantung dengan orang lain

Dan beberapa gejala umum penderita phobia, seperti:

• Sakit perut
• Berkeringat
• Mudah panik
• Sakit kepala
• Sesak nafas
• Sulit mengontrol detak jantung
• insomnia

Baca Juga: Kerap Disamakan, Ini Perbedaan antara Cemas dan Depresi, Catat!

Penyebab Ergophobia

Seperti fobia pada umumnya, penyebab seseorang mengalami fobia belum dapat dipastikan karena setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Terdapat beberapa faktor pemicu yang mungkin menjadi penyebab seseorang menderita ergophbia, contohnya seperti genetik, di mana seseorang berada di dalam keluarga yang memiliki riwayat penyakit mental, maka kemungkinan seseorang mengalami hal tersebut akan semakin besar dibandingkan orang tanpa riwayat penyakit mental.

Selain genetic, ergophobia juga dapat timbul karena pengaruh lingkungan atau pengalaman traumatis. Misalnya seseorang pernah berada di lingkungan toxic di mana ia dipaksa bekerja di bawah tekanan atau pernah mendapatkan perilaku kekerasan dari atasan atau sesama karyawan.

Baca Juga: 6 Faktor Penyebab GERD, Dokter: Salah Satunya Cemas Berlebihan

Cara Mengatasi Ergophobia

Cara mengatasi ergophobia ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan terapi pemaparan di mana seseorang akan dipaparkan dengan berbagai hal mengenai pekerjaan secara bertahap.

Misalnya pada tahap awal akan dipaparkan video saat orang bekerja, berinteraksi di dunia kerja, dan sebagainya. Namun yang harus digarisbawahi adalah terapi pemaparan ini harus dilakukan oleh seorang profesional di bidangnya untuk menghindari fobia akan semakin parah.

Selain itu, penderita ergophobia juga dapat mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang tentunya diresepkan oleh dokter.

Beberapa obat yang mungkin diberikan oleh dokter adalah anti-depresan dan anti-cemas. Dengan mengkonsumsi obat-obatan tersebut dapat mengurangi gejala-gejala yang menyerang penderita ergophobia.

Baca Juga: 3 Tips Kendalikan Rasa Cemas ala Konsultan, Hati-hati Bisa Ubah Perilaku!