Psikolog Klinis Anak ini menjelaskan bahwa sex education bukanlah pembelajaran yang memengaruhi anak untuk melakukan hubungan seks, tetapi pelajaran tentang pengembangan self-image.
Melalui sex education, identitas dari seorang anak pun dapat dikembangkan. Sehingga, pengetahuan mengenai gender, batasan-batasan dalam seks, dan melindungi diri dari bahaya sexual dapat dipahami oleh anak tersebut.
Selain itu, faktor seperti usia anak juga menjadi salah satu pertimbangan yang orang tua hadapi ketika ingin memberikan sex education kepada anak-anak mereka.
Seharusnya, orang tua tidak harus merasa bingung karena menurut penuturan dari Dokter Adisti, sex education dapat diberikan secara dini kepada anak-anak.
Karena, ketika orang tua lebih terbuka dalam membahas sex education sejak dini, maka sang anak dapat menjadi lebih paham bahwa seks dan seksualitas merupakan aspek yang harus mereka jaga.
Dengan memahami bahwa seks dan seksualitas sebagai aspek yang harus dijaga, maka anak-anak akan lebih paham untuk melindungi dirinya dari bahaya-bahaya seksual yang mengancam.
Baca Juga: 6 Fakta Morning Sex, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Imun Tubuh