Selain itu, para orang tua juga harus menyesuaikan informasi-informasi mengenai seks yang sesuai dengan perkembangan sang anak.
Pilih dan batasi informasi yang dapat disampaikan kepada anak agar mereka dapat memahami kontes seks dan seksualitas dengan mudah.
"Bukan berbohong. Tapi, kita batasi sejauh mana informasi yang mampu sang anak pahami," ujar sang dokter.
2. Gunakan Bahasa Indonesia yang Tepat saat Menjelaskan
Menurut penuturan Dokter Adisti, penggunaan bahasa kiasan dalam mengajari sex education sangat tidak dianjurkan.
Baca Juga: Beralasan Sakit Pria Ini Setubuhi ABG, ini Pentingnya Sex Education!
Seorang anak yang sedang berada di tahap untuk memahami berbagai macam kosa kata baru akan lebih sesuai jika diajarkan secara langsung tentang bagian-bagian tubuh miliknya tanpa harus menggunakan bahasa kiasan.
Karena, sang anak akan merasa kebingungan dalam memahami tentang seks dan seksualitas.
3. Pahami Pentingnya Peran Kedua Orang Tua saat Menjelaskan Sex Education
Peran kedua orang tua dalam membahas tentang seks dan seksualitas sangat penting. Oleh karena itu, para orang tua harus menyadari kepentingan tersebut terlebih dahulu.
Berdasarkan penjelasan Dokter Adisti, peran orang tua dapat membantu anak dalam memahami seks dan seksualitasi dari kedua gender yang ada di kehidupan masyarakat.
Sehingga, sang anak dapat memahami kedua hal tersebut melalui sosok Ibu yang mewakili perempuan dan sosok Ayah yang mewakili laki-laki.
Baca Juga: 6 Manfaat Morning Sex Perlu Dilakukan, Bikin Lengket dengan Pasangan!
Selain itu...