Medan, Sonora.ID - Sebanyak sepuluh halte atau tempat pemberhentian bus Trans Metro Deli (TMD) akan dibangun dengan menggunakan dana APBD Kota Medan tahun 2021.
Halte akan dibangun di lima koridor yakni Lapangan Merdeka-Tuntungan, Lapangan Merdeka-Tembung, Lapangan Merdeka-Amplas, Lapangan Merdeka-Belawan dan Lapangan Merdeka-Pinang Baris.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar mengatakan, saat ini sudah ada 67 halte bus TMD.
Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Pilih Tukang Kelapa Jadi Dirut PD Pasar
"Untuk Trans Metro Deli, saat ini halte yang sudah dibangun ada 67 halte, sementara kebutuhan halte dan titik pemberhentian untuk bus tersebut ada 227 halte," ujar Iswar, Senin (20/9/2021).
Dikatakannya, dari total 227 titik pemberhentian, saat ini ada yang diisi dengan rambu tanda berhenti karena belum memiliki lahan yang cukup untuk pembangunan halte.
"Tapi itu tidak harus halte seluruhnya, itu 227 titik pemberhentian. Bisa saja dengan rambu, sekarang rambu itu sudah dilengkapi di 227 titik itu,"
"Hanya saja kalau rambu itu kan tidak ada tempat berteduhnya untuk calon penumpang," katanya.
Sementara itu, kata Iswar, ada 22 halte lama yang dimaksimalkan sebagai tempat pemberhentian bus Trans Metro Deli.
"Di luar lokasi halte ini, kita mengoptimalkan halte lama 22 tambah ada 5 sumbangan dari Bank Sumut. Ada memang halte tahun ini kita bangun dari APBD ada 10 yang akan dibangun tahun ini. Kalau terealisasi jadi 37 halte," ungkapnya.
Dikatakan Iswar, pembangunan bus Trans Metro Deli akan dimaksimalkan melalui bantuan pihak ketiga. Pasalnya, anggaran banyak dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Revitalisasi Lapangan Merdeka Menjadi RTH, Pemko Medan Gandeng Arsitek
"Kalau untuk pemenuhan seluruhnya, saya masih mencari-cari pihak penyumbang. Mudah-mudahan ada pihak ketiga sedang kita jajaki agar bisa membantu pembangunan halte bus ini. Karena anggaran kita banyak dialihkan untuk keperluan kesehatan," ujarnya.
Sementara untuk penambahan koridor bus Trans Metro Deli yang sempat diwacanakan, rencananya masih akan dipastikan kepada Kementrian Perhubungan.
"Nanti saya akan menjajakinya ke Kemenhub. Ini sebenarnya baik untuk masyarakat, tapi ada angkutan kota yang terdampak. Begitu kita cepat sosialisasi, cepat kali masyarakat ketahui dampaknya," pungkasnya.