Sonora.ID - Seorang ustad di Tanggerang menjadi korban penembakan orang tak dikenal. Kejadian ini langsung menghebohkan warga Kecamatan Pinang, Kota Tanggerang, Banten.
Ustad Armand atau yang lebih akrab dipanggil dengan Alex tewas usai di tembak oleh orang tak dikenal pada Sabtu (18/9/2021).
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 18:30 WIB dimana sesuai salat Magrib sang ustad langsung ditembak.
Kejadian ini disaksikan oleh Ahmad Mangku dan putra dari korban melihat pelaku sang menembak mati ustad Armand.
Baca Juga: Anies Baswedan Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan di Jaktim
"Dia tengga saya, (ditembak) usai Salat Maghrib, pelaku mengenakan baju ojek online. Anaknya (pulang) lari duluan, anak tersebut lihat di dekat pintu itu ada orang pakai baju ijo baju grab," jelasnya.
Namun saat anak korban masuk ke dalam rumah, mendadak terdengar suara ledakan. Setelah itu sang korban berteriak dengan mengatakan jika dirinya tertembak.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Gelar Operasi Patuh Jaya 2021 mulai 20 September - 3 Oktober
"Pas masuk ada suara ledakan kaya petasan gitu kan, terus korban itu teriak 'gua ditembak, kena ketembak,"Pelaku lari, sudah ada motor di depan sini," paparnya.
Ahmad Mangku mengatakan bahwa korban hanya ditembak sekali pada bagian perut. Namun tidak dapat bertahan lama lantaran peluru mampu menembus badannya.
"(Ditembak) sekali, cuma sepertinya tembus hingga perut, sampai kena pintu rumah korban dan pintunya bolong," imbuh Ahmad Mangku.
Sang kakak mengatakan bahwa adiknya sehari-hari bekerja sebagai seorang ustad dan juga paranormal.
Dimana Ustad Arman selalu membantu kliennya dalam urusan aura dan juga memperbaiki hubungan rumah tangga yang retak.
Baca Juga: BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan di Indonesia Pada Januari-Februari 2022
"Dia bisa memasang susuk atau aura dari pelangganya itu," kata Santo dari wartakotalive via GridID, Minggu (19/9/2021).
Menurut pengakuan Santo, adiknya sudah memiliki keahlian tersebut sejak kecil.
"Bisa juga memperbaiki hubungan rumah tangga yang retak," ucapnya.
Usut punya usut, ternyata beberapa bulan ini korban sering curhat kepada Santo mengenai sepinya pelanggan yang mengunjunginya.
"Sama saya memang suka curhat. Sekarang sepi yang datang," ujarnya.
Baca Juga: Meski Tak Ada Daerah Level 4, PPKM Jawa-Bali Kembali Diperpanjang