Ayu mengaku, ia melepas sekitar 600 anak panah ke papan target setiap latihan. Bahkan, saat cedera pun, ia mau tak mau harus tetap berlatih giat.
"Saya lagi cedera. Ini bengkak, tapi harus tetap main," ujarnya sambil menunjuk tangan kirinya.
Rekam jejak Ayu sebagai atlet panahan kebanggaan Sulsel ini tak lepas dari andil sang ayah. Bak buah jatuh tak jauh dari pohonnya, ayah Ayu, Suherman, juga merupakan atlet panahan yang cukup dikenal pada eranya.
"Saya dikenalkan olahraga panah dari bapak sejak masih SMP," ucapnya.
Baca Juga: Di Hadapan Presiden, Plt Gubernur Usulkan Sulsel jadi Tuan Rumah PON
Ayu bercerita, ia awalnya sama sekali tidak tertarik dengan panahan. Ia mengeluh tangannya kerap lebam dan kesakitan saat latihan. Namun berkat dorongan sang ayah, semangat Ayu perlahan muncul dan mulai jatuh cinta dengan panahan.
"Awalnya saya bilang olahraga apa ini bikin sakit tangan. Tapi didorong terus sama bapak, jadinya semangat," ujarnya.
Usaha Ayu pun berbuah hasil. Hingga kini, ia telah membawa pulang sederet sederet medali yang sebagian besar berasal dari Kejuaraan Nasional.
Pada PON 2016 di Jawa Barat, Ayu belum berhasil menyabet medali. Tetapi tahun ini, ia punya ambisi mengantongi medali dari Bumi Cenderawasih.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk Sulawesi Selatan. Insyah Allah bisa medali tanpa mendahului kehendak Tuhan. Mohon doanya," harapnya.