Sonora.ID - Ketika pandemi melanda Indonesia, bahkan berbagai negara, serta dengan banyaknya pekerjaan atau tanggung jawab yang harus dijalankan, kerap kali ‘tidak ada waktu’ menjadi alasan mereka yang tidak berolahraga.
Padahal, olahraga tetap bisa dilakukan di rumah, salah satunya dengan menggunakan sepeda statis, atau bersepeda pun tetap diperbolehkan pada masa pandemi ini dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Sepeda biasa dan sepeda statis, mana yang sebenarnya lebih direkomendasikan? Berikut ini adalah penjelasannya.
Baca Juga: 5 Manfaat Bersepeda, Bisa Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental
Sepeda statis
Ketika memutuskan untuk memilih jenis sepeda yang satu ini, seseorang lebih memungkinkan untuk melakukan kayuhan dengan tempo yang stagnan dan bsia membakar hingga 260 kalori dalam 30 menit.
Di sisi lain, sebuah studi menyatakan bahwa sepeda statis mampu memaksimalkan denyut jantung hingga 95 persen, dengan demikian pemilihan yang satu ini terbukti bisa meningkatkan kebugaran tubuh.
Namun, kerugiannya adalah, variasi gerakan otot cenderung monoton.
Bicara dengan ancaman virus yang beberapa tahun belakangan ini menjadi salah satu sorotan dunia, pastinya sepeda statis lebih bisa menjamin keamanan dan kenyamanan penggunanya.
Pasalnya penggunaan sepeda yang satu ini biasanya terdapat di sebuah ruangan tertutup tanpa paparan debu dari luar.
Baca Juga: 5 Sepeda Paling Mahal di Dunia, Gak Ada yang di Bawah Rp 2 Miliar!
Sepeda biasa
Di pertengahan kondisi pandemi, tren sepeda menjadi salah satu yang ramai digandrungi oleh masyarakat Indonesia, tak sedikit juga yang kemudian tergabung dalam sebuah komunitas bersepeda.
Bicara tentang keunggulannya, pada penggunaan sepeda biasa bisa membakar 372 kalori dalam 30 menit dengan kecepatan 14 hingga 16 mph.
Ditambah lagi dengan mempu membuat denyut jantung mencapai 100 persen dengan adanya variasi gerakan otot, sehingga kebugaran juga bisa dicapai dengan lebih maksimal.
Namun, jika bicara tentang kenyamanan dan keamanan, terlebih ketika dilakukan di tengah kota, pastinya penggunaan sepeda biasa tidak lebih aman daripada sepeda statis.
Baca Juga: Resmi! Valentino Rossi Umumkan Pensiun Setelah 25 Tahun Mengaspal
Perlu beberapa tools tambahan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bersepeda.
Jadi, kamu akan pilih yang mana?
Bicara tentang sepeda, dalam rangka rangkaian HUT ke 49 Radio Sonora, dan sebagai apresiasi atas semangat masyarakat untuk tetap berolahraga dan menjalankan Prokes,kami mengajak Anda untuk ikut dalam 49th SONORA VIRTUAL BIKE CHALLENGE
Kegiatan ini kami adakan untuk mengajak masyarakat selalu hidup sehat juga sekaligus menciptakan rasa solidaritas membantu sebagian masyarakat kita yang tidak beruntung di tengah kondisi pandemi Covid-19 dalam bentuk donasi yang kali ini akan kami berikan kepada 4 panti Asuhan Tuna Ganda dan 9 panti jompo di 12 Kota di Indonesia.
Baca Juga: Mengenal VanMoof, E-Bike Canggih Layaknya Tesla
Bagi Anda yang berminat ikut, berikut persyaratannya:
Registrasi:
Rp 175.000 (Mendapatkan Medali sekaligus otomatis ikut berdonasi senilai Rp 49.000)
Periode Registrasi:
1 September 2021-10 Oktober 2021
Periode Aktivitas:
1 Oktober 2021-31 Oktober 2021
Kategori: 49 K Ride
Jenis : Single submission atau Multiple Submission. Kamu boleh menyelesaikan kategori jarak yang dipilih dalam 1 (satu) sesi aktivitas atau lebih.
Lokasi:
Kamu bebas menentukan lokasi untuk bersepeda bisa di dalam ataupun luar rumah. Jika di luar rumah, mohon patuhi protokol kesehatan COVID-19.
Dapatkan Hadiah bagi Finisher Jarak Terjauh:
- Terjauh Pertama:
Mendapatkan 1 unit sepeda Polygon Gili Velo
- Terjauh Kedua:
Mendapatkan 1 unit Mountain Bike Polygon Siskiu D5.
- 10 Finisher terjauh berikutnya:
Akan berkesempatan mendapatkan voucher belanja produk Polygon di Rodalink Total senilai Rp 5.000.000,- .
Yuk segera daftarkan diri kamu sekarang di link berikut:
http://bit.ly/sonora49vr
Baca Juga: 7 Potret Masomah Ali Zada, Atlet Cantik Berhijab yang Berlaga di Olimpiade Tokyo 2020