Banjarmasin, Sonora.ID - Baru-baru ini, sedang beredar viral sebuah video iring-iringan komunitas Motor Gede (Moge), yang melintasi jembatan Alalak 1.
Bukan tanpa sebab. Jembatan Alalak 1 dengan konsep cable stayed itu baru selesai dibangun dan belum diresmikan untuk dilintasi untuk umum.
Namun nyatanya, iring-iringan moge bisa leluasa melintas di jembatan yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola itu.
Baca Juga: Diimingi Beasiswa, Mahasiswi di Perguruan Tinggi Banjarmasin Ini Terima ‘Catcalling’
Tidak hanya sampai di situ. Dalam video berdurasi 35 detik itu, rombongan moge bahkan tampak dikawal Polisi Lalulintas (Polantas).
"Sebagai warga, saya kesal sekali melihat video itu. Kasihan warga yang menanti-nanti bisa melintas jembatan. Hampir tiap hari kami berkutat macet. Mestinya, kalau memang belum dioperasikan, ya jangan dilewati dahulu," keluh, salah seorang warga Handil Bakti.
Terkait hal itu, pengamat kebijakan publik di Kota Banjarmasin, Ichwan Nor Khalik menyayangkan aksi yang dilakukan oleh para pengendara moge.
"Saya heran, seperti tidak pernah belajar dari kasus-kasus di daerah lain saja. Apalagi sampai ada pengawalan dari aparat kepolisian," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM, Rabu (22/9) pagi.
Ichwan pun lantas mempertanyakan, apakah moge memang memiliki keistimewaan. Padahal menurutnya, tak ada ketentuan yang mengatur bahwa moge harus dikawal.
"Sepengetahuan saya, pengawalan itu hanya berlaku untuk kepala negara, ambulans dan pemadam kebakaran," tegasnya.
"Kalau memang mau dibuka, sekalian saja dibuka. Agar masyarakat lainnya bisa melintas. Tapi, bila memang belum bisa dibuka dan belum diresmikan, jangan diberikan prioritas untuk moge. Pakailah jalan yang umum. Jangan mencontohkan yang tidak baik," tegasnya lagi.
Baca Juga: Rampung 100%, Jembatan Sei Alalak Akan Diresmikan Jokowi
"Apakah karena mereka kaya? Apakah negara ini hanya untuk orang kaya? Tak ada ketentuan seperti itu. Dalam undang-undang, sarana dan prasarana jalan yang dibangun pemerintah tujuannya untuk semua lapisan masyarakat," cecarnya.
Ichwan pun berharap agar pihak terkait bisa memastikan bahkan menyegerakan pembukaan Jembatan Alalak 1, agar penggunaannya bisa dirasakan masyarakat luas.
"Apa tidak kasihan melihat masyarakat yang terus merasakan macet. Sudah terlalu sering molornya," tuntasnya.