Sonora.ID - Baik Indonesia, Asia Tenggara, dan sebagian besar negara lain tengah diancam oleh rancangan senjata nuklir yang diinisiasikan oleh aliansi Australia, Inggris, dan Amerika Serikat atau AUKUS dalam rencana pembangunan kapal selam tenaga nuklir.
Kabar ini menuai perhatian dan tanggapan dari Anggota DPR RI Komisi I berikut dengan mitranya, yakni Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan.
Salah satu anggota perwakilan DPR RI Komisi I, Christina Ariani mengatakan, "kami turut prihatin saat mendengar ini karena sebetulnya kalau ditilik lebih jauh semuanya memiliki kepentingan untuk menjaga kawasan ini tetap stabil, aman, dan damai".
Baca Juga: Kelewat Canggih! China Ciptakan Matahari Buatan yang Panasnya 10 Kali Lipat dari Inti Matahari
Sebelumnya Indonesia dan Australia telah membentuk kemitraan strategis komprehensif yang diprogramkan terhitung sejak tahun 2020 hingga 2024.
"Isinya pun mengatur agar Indonesia dan Australia secara bersama-sama mendukung kawasan Asia Pasifik tetap terbuka, inklusif, dan berbasiskan aturan," jelas Christina.
Christina cukup menekankan adanya komitmen Australia untuk menjaga stabilitas kawasan melalui perjanjian sebelumnya.
Namun, hari ini Indonesia memandang Australia telah menyimpang dari komitmen untuk menjaga stabilitas tersebut.
Baca Juga: Heboh Pemakaian Masker, Driver Ojol Ini Pakai Masker Anti Nuklir
Guna menyikapi ini, Christina menjelaskan kalau Komisi I DPR RI bersama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan akan mengupayakan beberapa tindakan.
Pertama, sudah pasti Indonesia akan menempuh jalur diplomasi, terutama dengan Australia.
Diplomasi ini berangkat dari keresahan Indonesia bahwasanya keberadaan AUKUS akan memicu keberlanjutan perlombaan senjata di dunia dan persaingan kekuatan militer.
Tidak hanya itu, pastinya ada kepentingan nasional Indonesia yang menjadi poin utamanya.
Kedua, Indonesia akan menjalin komunikasi dengan negara-negara lain yang memiliki kepentingan yang sama, terutama dengan ASEAN.
"Jika dilakukan bersama-sama maka bargaining-nya akan lebih kuat," kata Christina.
Baca Juga: Wow! PBB Anjurkan Setiap Negara Basmi Nyamuk dengan Teknik Nuklir