Sonora.ID - Masyarakat Indonesia cukup familiar dengan istilah ‘masuk angin’.

Istilah ini biasa digunakan saat seseorang merasa tidak enak badan yang ditandai dengan suhu badan terlalu tinggi atau rendah.

Dokter Santi dari Medical Center Kompas Gramedia mengatakan bahwa istilah masuk ini tidak begitu dikenal dalam istilah kedokteran.

Dalam liputan Health Corner Sonora FM (14/02/20), Dokter Santi biasa menemukan pasien yang mengeluhkan masuk angin ini.

Namun sebagai dokter, ia selalu menemukan penafsiran masuk angin yang berbeda-beda dari pasiennya.

Baca Juga: Meski Berkhasiat Banyak, Jangan Sembarangan Minum Air Rebusan Jahe Bisa Berbahaya Ini Penjelasannya

“Masuk angin biasanya didefinisikan beda-beda dan sebagai dokter biasanya kita tanya dulu keluhan apa yang dialami pasien,” katanya.

Biasanya ada yang mendefinisikan masuk angin dengan demam, meriang, sakit tenggorokan, gatal-gatal.

Ada pula yang mendefinisikan masuk angin dengan kembung, begah, sakit ulu hati.

Dalam istilah kedokteran, ini biasa disebut sebagai maag atau gastritis.  

Oleh karenanya, Dokter Santi menyimpulkan bahwa masuk angin ini tergantung dari sumber sakitnya.

Baca Juga: Astaga! Lakukan Kerokan Pria Ini Didiagnosa Stroke Akut oleh Dokter

“Ada masuk angin yang menyerang salur pencernaan dan bisa juga di saluran pernapasan,” jelas Dokter Santi.

Pun, beda sumber sakitnya beda pula penanganannya.

Jika lebih menyerang pernapasan, perlu diindentifikasi kembali apakah ini diakibatkan oleh virus atau bakteri.

Dokter Santi menjelaskan kalau paparan virus cukup ditangani dengan istirahat yang cukup, hindari stres, dan meminum obat.

Beda dengan serangan yang diakibatkan oleh bakteri, kamu akan membutuhkan antibiotik.

Jika menyerang saluran pencernaan, biasanya kamu dapat meminimalisir rasa sakitnya dengan makan-makanan yang bergizi.

Baca Juga: Bukan Masuk Angin, Bersendawa Bisa Jadi Pertanda Penyakit Serius