Penyembuhan Demam dengan Kerok: Hindari Ini Agar Tidak Semakin Parah

23 September 2021 14:00 WIB
Ilustrasi seseorang terkena demam (masuk angin)
Ilustrasi seseorang terkena demam (masuk angin) ( Pixabay)

Sonora.ID- Demam yang dialami oleh orang-orang Indonesia biasanya disebut sebagai masuk angin.

Pun, dengan demam ini kamu biasa mencari cara untuk segera menyembuhkannya.

Tidak jarang kamu menempuhnya dengan cara tradisional yakni mengerok.

Metode kerok ini sudah cukup membudaya di tengah masyarakat Indonesia dan dipercaya dapat mengeluarkan angin yang berada di dalam tubuh kita.

Secara medis metode kerok ini dianggap cukup berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: Resep Es Teler Boba Brown Sugar yang Seger, Cocok Buat Buka Puasa

Hal ini disampaikan oleh Dokter Santi dalam liputan Health Corner Sonora FM (14/02/20). 

"Dikerok itu tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan pendarahan atau pecahnya pembuluh darah,"jelas Dokter Santi.

Berdasarkan penjelasan Dokter Santi, pendarahan ini memang tidak begitu tampak karena pembuluh darah tertutup oleh kulit sehingga tidak akan menyebabkan darah keluar layaknya ketika kamu menusuk kulit dengan jarum.

Namun sebenarnya di bawah permukaan kulit kamu tengah mengalami pendarahan. 

Pendarahan ini ditandai dengan tampak kemerahan yang biasa kamu lihat ketika sedang mengerok.

Baca Juga: Jadi Andalan Warga +62, Ternyata Kerokan Bisa Berakibat Buruk bagi Tubuh

Dokter Santi menambahkan, "rasa enak yang biasa dialami setelah mengerok itu hanyalah 'sugesti.

Tapi kalau secara ilmiah, Dokter Santi memperkirakan ada penyebabnya rasa enak tersebut muncul.

"Ketika terjadi pelebaran pembuluh darah saat dikerok, proses-proses pembuangan itu akan lebih lacar makanya terasa enak," jelasnya.  

Dibandingkan mengerok, Dokter Santi menyarankan agar kamu bisa lebih mengonsumsi makan-makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan konsultasikan ke dokter jika memang dalam satu sampai dua hari tidak mengunjung baik.

Baca Juga: Sering Dilakukan Orang Indonesia, Kerokan Justru Simpan Bahaya Bagi Tubuh

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm