5 Tips Mendidik Anak Berjiwa Sportif yang Perlu Kamu Ketahui

25 September 2021 17:10 WIB
Anak Sportif
Anak Sportif ( pixabay.com)

Sonora.ID - Setiap anak pasti ingin menjadi pemenang. Namun, tidak sedikit anak yang belum bisa menerima kekalahan dengan lapang dada. Bahkan banyak anak yang merespon kekalahan tersebut dengan tangisan dan amarah. 

Di kondisi seperti inilah anak membutuhkan peran orangtua untuk mengajarkan dan memberikan pengertian soal jiwa sportifitas pada anak. 

Nah, bagi para orang tua ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mendidik anak agar berjiwa sportif sejak dini.

Baca Juga: 5 Tips Menanamkan Sikap Rendah Hati Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu!

1. Memberikan Contoh yang Baik

Ajaklah anak menonton sebuah kompetisi, lalu saat tim lawan kalah, jangan pernah menghina tim lawan.

Hal tersebut membuat anak beranggapan bahwa menghina dan menyudutkan orang lain merupakan hal yang wajar. 

Sebaiknya, berikan tanggapan positif tentang tim lawan dan berbesar hati dalam menerima kekalahan tim kesayangan di depan anak kamu.

Dengan cara ini, anak akan meniru konsep sportifitas dan menerima kekalahannya dengan lapang dada. 

Baca Juga: Haruskah Bunda Memberi ASI Ketika Sedang Hamil? Simak Penjelasannya

2. Ajarkan Aturan Dasar Sportivitas

Mengajarkan anak tentang sportivitas merupakan tanggung jawab orang tua.

Biarkan anak mengetahui ekspektasi kamu mengenai cara memperlakukan lawan.

Berikan pemahaman pada anak bahwa lawan bukanlah musuh yang harus diperlakukan tidak baik.

Yakinkan anak untuk tidak mengikuti teman-temannya saat mengejek tim lawan yang kalah.

Baca Juga: Penerus Bangsa, Kemenkes: Anak Berkebutuhan Khusus Punya Hak yang Sama

3. Fokus Pada Kompetisi, Bukan Hasil Akhir

Kebanyakan orang tua merasa puas dan bangga ketika sang anak menang dalam sebuah kompetisi.

Namun, saat anak mereka kalah orang tua akan menunjukan rasa kecewa dan menghakimi anak.

Hal ini akan membuat anak sulit menerima kekalahannya dengan lapang dada.

Pada akhirnya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang obsesif dan menggunakan segala cara agar menang dalam berkompetisi. 

Sebaiknya, ajarkan anak untuk bekerja keras dan fokus dalam berkompetisi.

Jangan ajarkan anak untuk terobsesi dengan kemenangan semata.

Baca Juga: Pentingnya Kehadiran Orang Tua saat Anak Alami Masa Pubertas

4. Berikan Pengertian Bahwa Kekalahan Merupakan Hal yang Wajar

Saat anak kalah dalam suatu kompetisi, ia akan merasa tertekan.

Terutama jika orang tuanya menunjukkan kekecewaan yang besar terhadap sang anak.

Oleh karena itu, sebaiknya jika anak kalah jangan menunjukan rasa sedih, kecewa, atau marah.

Sebaiknya, berikan dukungan dan semangat bahwa mereka telah melakukan yang terbaik. 

Selain itu, yakinkan pada anak bahwa kekalahan merupakan hal yang wajar.

Hal ini akan membuat anak merasa lebih percaya diri dan terhormat.

Baca Juga: Memahami Pentingnya Sex Education pada Anak Usia Pra-Remaja Menurut Psikolog Klinis Anak

Bantulah anak untuk mengevaluasi hasil pertandingannya dan mempelajari kekalahannya.

Dengan begini, anak akan lebih semangat dalam berkompetisi.

5. Bangun Rasa Percaya Diri Anak

Ajarkan pada anak bahwa segala ujian, cobaan, atau kekalahan memiliki hikmah tersendiri.

Dari kekalahan yang dialaminya, bangun rasa percaya diri pada anak untuk lebih giat dalam berlatih dan berusaha.

Yakinkan anak bahwa kekalahan hari ini, akan menjadi pemenang di masa nanti. 

Yuk, ajak anak mendengarkan dongeng. Setiap cerita yang ada di dalamnya dapat menjadi bekal bagi si kecil di masa depan. Dengarkan  podcast Dongeng Pilihan Orangtua, atau klik langsung di bawah ini.

Baca Juga: 3 Langkah Penting yang Orang Tua Harus Tahu Sebelum Ajari Sex Education pada Anak

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm