Sonora.ID - Investasi dapat dipilih sebagai salah satu jalan untuk mempersiapkan diri mendapatkan masa depan yang cemerlang.
Berbagai macam instrumen investasi pun kini sudah banyak ditawarkan dan disediakan oleh perusahaan, salah satunya adalah investasi reksadana.
Ryan Filbert, Inspirator Investasi, yang hadir pada program Smart Market Insight miliki Smart FM menyarankan investor untuk melakukan investasi reksadana.
Mengapa demikian?
Berikut adalah 4 alasan mengapa investasi reksadana menjadi instrumen yang disarankan oleh Ryan.
Baca Juga: Sengketa dalam Investasi Reksadana? Baca Ini Sebelum Salah Kaprah!
1. Investasi Reksadana sangat Terjangkau
Untuk melakukan investasi reksadana, investor tidak perlu merogoh kocek yang besar diawal pembeliaan loh.
Berdasarkan penuturan Ryan, investasi reksadana saat ini bisa dibeli dengan harga Rp 10.000 di market place.
Harga tersebut sudah pasti tidak akan memberatkan investor terlebih saat pendapatan menjadi minim akibat pandemi.
Baca Juga: Mengungkap Performa dan Prospek Reksadana Menurut Ryan Filbert
2. Investasi Reksadana = Investasi yang Adil
Instrumen investasi reksadana ternyata dapat dikatakan sebagai investasi yang adil.
Ryan mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena setiap orang yang melakukan investasi reksadana akan mendapatkan perlakuan yang sama, meskipun memiliki modal awal yang berbeda.
Inspirator Investasi ini juga menjelaskan investasi reksadana dengan modal awal Rp 10.000, Rp 100.000, atau Rp 1.000.000 akan mendapatkan kenaikkan persentase sebesar 1%.
Sehingga, tidak ada kesenjangan persentase yang dimiliki oleh para investor saat berinvestasi dengan reksadana walaupun modal awal yang dimiliki tidak sama.
Baca Juga: Ingin Berinvestasi Menggunakan Reksadana? Perhatikan 3 Tips Berikut!
3. Investasi Reksadana merupakan Investasi Kumpulan
Ryan menuturkan jika investor membeli invetasi reksadana, maka mindset yang digunakan adalah mereka sedang membeli saham dalam bentuk kumpulan.
Secara tidak langsung, membeli saham dalam bentuk kumpulan ini akan membuat investor melakukan penyebaran risiko dari investasi yang dilakukan.
Sehingga, dengan adanya penyebaran risiko ini, investor tidak lagi harus memikirkan diversifikasi dari investasi reksadana.
Baca Juga: Apa itu Reksadana? Ryan Filbert: Instrumen Investasi yang Mudah!
4. Investasi Reksadana Memiliki Aturan yang Jelas
Investasi reksadana sudah diatur sedemikian rupa oleh para otoritas.
Menurut penuturan dari Inspirator Investasi ini, perusahaan penyedia dan orang-orang yang memilihkan investasi reksadana pada investor sudah diatur dengan baik oleh yang berwenang.
Selain itu, tata cara pelaporan dan penjualan investasi reksadana juga sudah memiliki aturan yang jelas.
Ryan juga menambahkan bahwa investasi reksadana di Indonesia diatur oleh OJK.
Sehingga, para investor tidak usah khawatir selama melakukan investasi reksadana.