Kementerian PUPR tentu mengharapkan agar produksi rumah tetap bisa berjalan dengan aman bagi calon penghuni dan dari sisi legalitas bagi para pemangku kepentingan.
Kementerian PUPR dalam hal ini ingin meyakinkan kalau produksi rumah ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian baik bagi penghuni maupun pengembang yang turut andil di dalam proses pembangunan.
Dengan adanya beberapa faktor eksternal yang cenderung menghambat tersebut dapat disimpulkan bahwa hingga 2021 ini, untuk mencapai 1 juta rumah per tahun belum begitu terealisasi.
“Oleh karenanya, studi dari World Bank memprediksikan capaian 1 juta rumah pertahun itu efektifnya mulai pada 2045,” kata Herry.
Namun hal ini tidak menjadikan Kementerian PUPR untuk berhenti berupaya dan mencari solusinya.