Sonora.ID - Belakangan ini Indonesia mengalami cuaca tidak menentu yang ditandai dengan hujan deras di tengah kemarau secara tiba-tiba atau sebaliknya.
Lalu apa dampaknya peralihan atau perubahan cuaca tak menentu terhadap kesehatan?
Kondisi ini menuntut tubuhmu untuk beradaptasi dengan suhu sekitar secara cepat.
Transisi suhu yang cepat tersebut rentan terhadap paparan penyakit, terutama bagi kamu yang memiliki daya tahan tubuh minim.
Penyakit yang sering terjadi saat perubahan cuaca mendadak adalah flu, demam, batuk, dan nyeri tenggorokan.
Baca Juga: Cuaca Semarang Panas, Ikuti Saran Berikut agar Terhindar dari Dehidrasi!
“Kadang juga ada yang disebabkan oleh pola makan kita yang tidak baik, seperti penyakit tipes. Selain itu juga ada yang terpapar demam berdarah (DBD),” kata dokter Nety Kurniati dalam siaran Radio Sonora sesi 23 September 2021 kemarin.
Agar terhindar dari permasalahan kesehatan yang dialami selama perubahan cuaca ekstrem tersebut, dokter Nety menyampaikan pentingnya menjaga daya tahan tubuh yang dapat kamu lakukan dengan 3 cara mudah ini!
1. Perhatikan pola makan
Umumnya, pola makan yang harus dijaga selama masa perubahan cuaca ekstrem adalah pola makan seimbang atau yang biasa kamu kenal sebagai '4 sehat 5 sempurna'.
Pola makan sehat tersebut dapat ditakarkan dengan porsi lemak, protein dan vitamin yang seimbang.
Tambahnya Dokter Nety, "kandungan protein dan vitamin yang lebih banyak efektif dalam meningkatkan daya tahan tubuh".
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Tak Boleh Minum Air Setelah Makan Semangka
2. Prioritaskan olahraga
Kiat kedua ini merupakan hal yang tak kalah penting.
Olahraga merupakan kegiatan yang sering luput dilakukan karena padatnya kegiatan sehar-hari.
Padahal olahraga tergolong menjadi kegiatan yang harus dilakukan dalam sehari.
Sebagai tips tambahan, kamu bisa jadwalkan olahraga saat pagi hari sebelum memulai kerjaan atau saat sore hari setelah semua kerjaanmu kelar.
Selain dari sisi kesehatan olahraga ini juga memberikan efek positif dalam menunjang kegiatan sehari-harimu, lho!
Baca Juga: Faktor Cuaca Pegang Peran Besar dalam Penyebaran Penyakit DBD
3. Konsumsi vitamin
Umumnya vitamin yang kita kenal adalah suplemen tambahan.
Namun Dokter Nety menegaskan kalau sebaiknya vitamin ini diperoleh dari yang lebih alami seperti sayur dan buah.
Suplemen vitamin bersifat substitusi atau ketika kondisinya memang mendesak sehingga tidak memungkinkan bagi kamu untuk memperoleh sayur atau buah.
"Contoh seandainya dalam sehari jarang mengonsumsi sayur dan buah-buahan, kamu bisa menggantinya dengan suplemen yang mengandung kedua unsur tersebut," ujar dokter.