Ini disebabkan karena saham bergerak secara random dalam jangka waktu yang pendek.
Tetapi, dalam jangka waktu yang panjang, saham dapat bergerak naik.
Ini karena perusaahan penyedia saham selalu melakukan perbaikan kinerja untuk mendapatkan laba setiap tahunnya, sehingga angka saham angka menaik dalam jangka waktu yang panjang.
Namun, risiko ini dapat diatasi oleh pengetahuan mengenai risk profile yang dimiliki oleh diri para investor.
Risk profile ini terdiri dari aggresive, moderate, atau conservative.
Baca Juga: Apa itu Reksadana? Ryan Filbert: Instrumen Investasi yang Mudah!
Jika para investor sudah mengetahui risk profile masing-masing, maka risiko dari reksadana pun dapat dihindari.
Bagaimana jika investor tidak dapat mengetahi risk profile yang dimiliki?
Para invetsor tidak harus merasa khawatir karena penyedia investasi reksadana akan memberikan sebuah kuisioner yang harus diisi saat pembelian instrumen investasi tersebut.
Kuisioner ini akan membantu penyedia investasi reksadana untuk menilai risk profile yang dimiliki oleh investor.
Sehingga, para investor dan penyedia investasi reksadana dapat melakukan sesi konseling dalam memilih secara tepat reksadana untuk jangka waktu yang panjang.