“Kadang itu benar-benar sepi dan enggak ada kerjaan,” ujar Sutinah yang sudah bekerja menjadi buruh gendong selama 10 tahun lamanya.
Para buruh gendong di Yogyakarta ini memang kebanyakan sudah berusia lanjut namun hal ini tidak menghalangi semangat kerja mereka.
“Ada yang usianya masih 35 tahun, tetapi ada juga yang sudah berusia 75 tahun dan 79 tahun. Namun, mereka enggak mau berhenti kerja. Katanya, kalau di rumah, malah stres,” tutur Sariroh.
Pada Mei 2020 lalu, Yayasan DKK juga pernah menyalurkan bantuan untuk ratusan buruh gendong di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Terdapat 434 paket bantuan sembako yang disalurkan untuk para buruh gendong di empat pasar Provinsi DIY.
Baca Juga: Kepedulian Pembaca Kompas untuk Siswa MBR di Surabaya Melalui Bantuan Beasiswa Pendidikan