*Pesan kedua, Jangan pernah engkau tulis ‘Dilarang Tidur di Masjid‘ karena kamu tidak tahu ada beberapa musafir yang sama sekali tidak punya uang untuk menginap di Hotel/penginapan dan perkarangan lantai depan masjid lah mereka bisa untuk mengistirahatkan kepenatannya.
**Pesan yang ketiga, Jangan pernah kamu tulis ‘Selain jamaah masjid dilarang menggunakan toilet atau Toilet Bukan Untuk Mandi‘. Mengapa begitu perhitungannya kita dengan musafir, hanya menumpang buang air kecil pun atau untuk membersihkan diri harus dicegah? Padahal ceramah Khotib mengatakan “kebersihan sebagian dari iman”.
**Pesan Keempat, Jangan pernah kamu tulis “Jangan membawa anak kecil”, atau berkata “Hus jangan brisik!” Ketahuilah anak anak kecil itulah yang akan menjadi penerus kita nanti, baik selagi hidup atau sudah wafat. Biasakanlah anak-anak kita dengan masjid.
Baca Juga: Pemprov Kalsel kembali Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Kalteng
**Pesan Kelima, ‘Bangunlah masjidmu senyaman mungkin, karena masjid bukan hanya sekedar tempat bersujud‘ tetapi bisa digunakan untuk bermusyawarah, mengurusi masalah ummat, menimba ilmu serta menenangkan hati dan mengistirahatkan dzahir dan batin kita.
**Pesan Keenam, sebelum kuakhiri, bila kamu jadi pengurus masjid, ‘Jangan bangga jumlah infak yang ratusan juta, tapi tidak digunakan untuk kemakmuran masjid’. Ingatlah! Orang berinfak ke masjid itu berharap pahala jariyah. Bagaimana mereka akan mendapatkan pahala amal jariyah dan kamu mendapatkan pahala menjaga amanah nya, sedangkan uang infak mereka tidak kamu gunakan, karena kamu hanya bangga dengan ‘total saldo‘ nya saja! Apakah kamu tahu, di sekitar mesjid ada yang terjerat rentenir demi memulai usaha mikro atau usaha kecil? Dana yang kamu kumpulkan bisa dikelola oleh BMT. Permudahlah setiap orang yang mampir ke masjidmu, barangkali karena amal kecil itu bisa menjadi sebabmu ke sorgaNya. *WA Copas
Baca Juga: Selama Mendampingi Nurdin Abdullah, Andi Sudirman Mengaku Bekerja Profesional