Waspada, Penyakit Jantung Kini Mulai Jadi Momok di Generasi Muda

28 September 2021 15:30 WIB
ilustrasi serangan jantung
ilustrasi serangan jantung ( freepik)

Sonora.ID - Penyakit jantung (kardiovaskular) yang dulu dikenal sebagai penyakit orang tua kini mulai menyapa usia muda baik di AS, Eropa dan juga Asia.

Data menyebut 1 dari 5 orang berpenyakit jantung berusia di bawah 40 tahun.

Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit jantung adalah gaya hidup yang diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19.

"Salah satunya kurang aktifitas, kebiasaan 'mager', lalu asupan kalori kita nggak seimbang karena kita dengan mudah memesan makanan hanya lewat handphone. Selain itu kita terlalu banyak makan processed food atau industrian food yang mengandung banyak kalori," ujar dr. Sebastian Manurung SpJP, FIHA (Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah), saat berbicara di Webinar "Menjaga Jantung Yang Baik" yang digelar Radio Motion 97,5 FM Jakarta dan MS SLIM.

Baca Juga: 4 Penyakit Terkenal di Indonesia, Kamu Mengidap Salah Satunya?

Faktor lain yang dapat memicu penyakit jantung adalah stres dan kebiasaan merokok/vaping.

Fakta Jantung:

- Berdetak 100 ribu kali/menit, 35 juta kali dalam setahun

- Memompa darah 5-6 liter per menit, 7.500 liter per hari

- Memulai kehidupan (terbentuk di usia kandungan 4 minggu) dan mengakhiri kehidupan

- Memiliki syaraf yang otonomom (kita tidak bisa memerintahkan jantung untuk berhenti)

- Seukuran dua kepalan tangan

 Baca Juga: Waspada! Inilah Golongan Darah yang Rentan Terkena Penyakit Jantung

Gadget Sebabkan Kurang Beraktifitas

Hasil penelitian nasional menyebut sebanyak 48,2 persen usia di atas 10 tahun kurang beraktifitas.

Dari angka tersebut paling tinggi adalah usia di atas 75 tahun (76%) disusul usia antara 10-14 tahun (66,9%).

"Besarnya persentase anak usia 10-14 tahun yang 'mager' lantaran terlalu akrab dengan gadget, terlebih di masa pandemi yang mengharuskan mereka belajar secara online," ujar dr. Sebastian.

Sementara untuk gender menurut dr.Sebastian, memang lebih banyak perempuan yang kurang beraktifitas (54,5%) ketimbang laki-laki (41,4%), dan untuk demografi masyarakat yang 'mager' didominasi orang kota 57,6%, sementara orang desa 42,4%.

Baca Juga: Waspada! Inilah Golongan Darah yang Rentan Terkena Penyakit Jantung

Aktifitas Fisik Kurangi Resiko Serangan Jantung

Studi yang dilakukan Copenhagen General Population menyebut jika kita memberikan waktu luang (leisure time) kita untuk beraktifitas atau berolahraga akan mengurangi 15% resiko serangan jantung dan mengurangi 40% potensi kematian dini.

"Kalau hanya sekedar sering naik tangga ketimbang lift di kantor itu nggak akan meberikan apa-apa, kita harus memberikan waktu khusus untuk berolahraga dan beraktifitas," jelas dr. Sebastian.

Semakin lama tubuh kita tidak bergerak alias mager maka semakin turun curah jantung yang mengakibatkan tubuh mudah sekali capai dan letih.

"Makanya seorang Lionel Messi pun kalau cedera dan dua minggu tidak berlatih, maka dia akan butuh waktu yang lama untuk berlatih lagi guna mengembalikan kebugaran seperti saat sebelum cedera."

Baca Juga: Waspada! Inilah Golongan Darah yang Rentan Terkena Penyakit Jantung

Orang Indonesia Paling Banyak Ngemil

Salah satu faktor yang membuat asupan tidak seimbang adalah kebiasaan ngemil.

Hasil penelitian global yang dilakukan Mondelez tahun 2020 menyebut orang Indonesia termasuk yang paling suka ngemil.

"Cemilannya itu pasti mengandung tinggi garam, tinggi gula, high saturated fat, dan orang Indonesia ternyata 3 kali ngemil dalam satu hari ketimbang makan beratnya yang hanya 2,5 kali," ujar dr.Sebastian yang juga bertugas di Columbia Asia Hospital Pulomas.

Dari hasil studi ini, menurut Dr.Sebastian juga terungkap kalau angka mengemil orang Indonesia lebih tinggi dari orang Amerika, Inggris dan Australia.

Baca Juga: 'Silent Killer', Penyakit Jantung Paling Mematikan Di Dunia

Adapun 93% responden beralasan ngemil karena untuk meningkatkan mood atau suasana hati, dan 91% ngemil untuk 'me time' yang artinya dia ngemil sendirian dan nggak bagi-bagi.

Hasil penelitian di 12 negara termasuk Indonesia mengungkap pandemi Covid-19 membuat angka ngemil meningkat hingga 88%.

Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa kurang beraktifitas yang diikuti kebiasaan ngemil dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.

Baca Juga: Tahun Depan, Sulsel Miliki Pusat Layanan Penyakit Jantung dan Kanker

Gejala Penyakit Jantung

Sejumlah keluhan penyakit jantung yang kerap dirasakan pasien saat konsultasi ke dokter antara lain:

- Nyeri dada tengah - kiri seperti tertindih, panas dan ditusuk

- Sesak nafas

- Jantung serasa berdebar

- Pingsan

Baca Juga: Tahun Depan, Sulsel Miliki Pusat Layanan Penyakit Jantung dan Kanker

Menjaga Jantung Yang Baik

"Listen to your heart" atau dengarkan jantungmu bisa menjadi kunci untuk meminimalisir potensi serangan jantung. Untuk itu sebaiknya kita bisa 'berdamai' dengan stres. Menurut dr. Sebastian, berdamai dengan stres bisa menjaga hati dari segala kewaspadaan.

Selain itu kita harus meluangkan waktu untuk berolahraga, usahakan 3-5 hari dalam seminggu dengan durasi 30-60 menit secara bertahap.

"Untuk masa pandemi guna menghindari penularan Covid-19, sebaiknya lakukan olah raga indoor seperti yoga, pilates, treadmil, static cycling, atau mengikuti program olah raga yang tersedia banyak di Youtube."

Untuk asupan, dr.Sebastian menyarankan kita sebaiknya mengurangi makanan dengan kalori berlebih sambil meningkatkan konsumsi makanan serat, dan kurangi makanan olahan.

Baca Juga: Kena Penyakit Jantung Akibat Pubertas Lebih Awal? Simak Penjelasan dari Spesialis Anak!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm