Ia juga menyebut, warisan nilai kedua perintis mampu menjadi dasar pengembangan Kompas Gramedia dan menjadi identitas karakter karyawan yang bernaung di dalamnya.
Kehadiran patung kedua perintis di BBJ ini, kata Mariani, diharapkan dapat menjadi pengingat nilai yang telah ditanamkan oleh beliau berdua kepada seluruh komponen Kompas Gramedia.
"Bagi karyawan baru yang belum sempat bertemu dengan Pak Jakob dan Pak Ojong, patung ini dapat mengobati rasa penasaran terhadap sosok yang telah membangun perusahaan yang kini menjadi tempat mereka berkarya," tuturnya.
Baca Juga: Mengenang Jakob Oetama, Ketua FKD Jatim: Surabaya Itu Ludruknya
Pihaknya pun tak lupa berterima kasih kepada semua pihak yang menyumbangkan pemikiran serta tenaganya dalam menginisiasi kegiatan ini.
Terutama kepada Azmir Azhari, sang pematung, yang mampu menghasilkan karya seni berupa patung perintis KG.
Menurut Mariani, meski keduanya telah tiada, namun semangat cita-cita dan nilai yang diajarkan akan tetap jadi warisan yang tak lekang oleh waktu.
Dalam kesempatan tersebut, Irwan Oetama, putra Jakob Oetama juga menyampaikan kesannya terhadap kehadiran patung perintis KG. Irwan mengaku banyak belajar dari kerja keras kedua sahabat tersebut.
"Yang saya bisa pelajari, selain kerja keras, jujur, menyapa dan memanusiakan manusia. Lalu managamen by among menghargai setiap karya, pendapat dari teman-temannya entah siapapun dia," ujar Irwan.
Patung Perintis KG diresmikan oleh CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama dengan memukul gong yang menandai penyingkapan kain selubung yang menutupi kedua patung.
Sebagai wujud terima kasih dan penghargaan atas karya seni patung Jakob Oetama, Lilik Oetama mewakili Kompas Gramedia juga memberi piagam kepada Azmir Azhari, sang pembuat patung.