Sementara positivity rate secara nasional, dr. Nadia menyebut, telah mencapai angka 4% atau lebih kecil dari standar WHO, kurang dari 5%.
“Dan seluruh 34 provinsi telah mencapai target positivity rate kurang dari 5%,” katanya.
Lanjut Nadia, adanya menurunnya penggunaan tempat tidur rumah sakit yang diukur dengan Bed Occupancy Rate atau BOR tidak ada yang mencatatkan bor di atas atas 80%, baik untuk BOR total maupun BOR ICU.
Hal ini dikatakan Nadia tentu perlu menjadi perhatian semua pihak karena Indonesia pernah mengalami gelombang kasus yang besar beberapa waktu yang lalu.
Untuk itu, dia meminta agar disiplin protokol Kesehatan, vaksinasi, testing, dan tracing harus terus ditingkatkan.
“Sekali lagi pelonggaran bukan berarti melupakan protokol kesehatan, meskipun sudah vaksin protokol kesehatan harus tetap dilakukan,” tegasnya.
Bahkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah, yang diputuskan dilaksanakan di tengah pandemi, jadi salah satu wujud semangat kebersamaan bangsa Indonesia.
Momentum ini harus terus dipelihara guna memastikan masyarakat siap hidup berdampingan dengan COVID-19.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Pers Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu (22/09/2021).
“Turunnya kasus aktif hingga di kisaran 50 ribu orang, capaian vaksinasi yang sudah menembus angka 80 juta untuk dosis pertama dan 45 juga untuk dosis kedua, semua adalah berita menggembirakan dan harus kita pertahankan,” tutur Reisa.
Baca Juga: Kompas Gramedia resmikan patung perintis KG di BBJ, patung dibuat dari tanah liat hingga perunggu