Semangat Kebersamaan Menjadi Kunci Hidup
Seluruh indikator tunjukkan pandemi berhasil terkendali ini terjadi karena kerja keras semua pihak dalam penanganannya.
Percepatan dan pemerataan vaksinasi, koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan testing dan tracing, serta gotong royong masyarakat, menjadi kunci.
Untuk itu, pemerintah dikatakan Reisa, belajar dari kesalahan, lebih tanggap menghadapi risiko COVID-19 dengan tetap ketat menegakkan protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi.
Reisa menyatakan, meski cakupan vaksinasi kategori tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik sangat tinggi, namun kategori lansia yang menerima dosis pertama belum mencapai 30%. Sedangkan dosis kedua masih kurang dari 20% terhadap sasaran yang ditetapkan.
Ia menyarankan setiap pihak fokus membantu vaksinasi COVID-19 agar makin merata di semua kelompok masyarakat.
“Keberhasilan mempertahankan PPKM Level 2 di beberapa kota besar adalah hasil kerja bersama dengan wilayah-wilayah sekitarnya.
Wilayah aglomerasi, menurut Reisa, dapat saling membantu dalam testing, tracing, dan treatment (3T), menjaga mobilitas, mencegah kerumunan, serta memvaksinasi warganya. Hal ini sejalan dengan prinsip Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahwa kita aman kalau semua aman, karena tidak ada yang aman dari risiko penularan COVID-19 kalau semua orang belum aman oleh vaksinasi.
Reisa juga menyoroti kontribusi signifikan dari kelompok relawan, aparat dan anggota masyarakat yang saling membantu, bergotong-royong mencari solusi bersama dalam pengendalian pandemi.
Baca Juga: Jokowi Biarkan 57 Pegawai KPK Dipecat, BEM SI Demo KPK Hari Ini
Mulai terlaksananya PTM terbatas juga tak lepas dari momentum kebersamaan di tengah masyarakat, baik dalam hal meminimalisir risiko tertular virus, maupun memastikan kualitas belajar anak. Ia berpesan,
“Kunci keberhasilan PTM ada di tangan kita; guru, orang tua, dan murid. Jaga situasi kondusif dalam pengendalian COVID-19.”
Terkait dibukanya akses pusat perbelanjaan, terutama kini bagi anak-anak, Reisa mengingatkan masyarakat untuk memilih ruang publik yang mewajibkan akses aplikasi PeduliLindungi.
Tujuannya, agar tingkat keamanan dan kenyamanan pengunjung lebih tinggi, diiringi penerapan protokol kesehatan terutama memakai masker.
“Perkenalkan normal sosial baru di mall ini kepada anak-anak kita. Ingat hukum universal masking, semua orang 100% harus memakai masker di ruang publik, apalagi kalau jarak aman dan ventilasi terbuka tidak memungkinkan,” ujar Reisa
Dalam masa transisi ini, orang tua harus mengajarkan kepada anak, bahwa virus COVID-19 akan terus ada. Maka anak sebaiknya dibiasakan memakai masker dan melaksanakan protokol kesehatan lainnya sebagai cara melindungi diri sendiri dan orang lain. “Mari kita jaga situasi kondisi yang membaik ini tetap membaik, tetap konsisten bekerja sama untuk menekan COVID-19, dan makin banyak prestasi serta berita gembira yang kita nikmati,” pungkas Reisa.
Baca Juga: Golkar Siapkan Pengganti Azis Syamsuddin untuk Isi Jabatan Wakil Ketua DPR RI