Sonora.ID - Mungkin sudah banyak masyarakat Indonesia yang familiar dengan istilah ‘cacar air’, karena memang kondisi yang satu ini agaknya menjadi hal yang mutlak atau pasti terjadi pada setiap orang, setidaknya satu kali dalam hidupnya.
Biasanya, cacar air dialami oleh seseorang pada usia yang cenderung masih muda, tetapi tidak menutup kemungkinan seseorang baru mengalami cacar air ketika sudah dewasa.
Namun, sebenarnya apa itu cacar air?
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menerangkan definisi kondisi cacar air, yang ternyata tidak bisa diremehkan karena bisa sampai menyebabkan infeksi otak.
Baca Juga: Penyakit Diabetes Muncul setelah Sembuh dari Covid-19? Ini Penjelasan Dokter
“Sebenarnya cacar air itu adalah penyakit penyebab virus, nama virusnya adalah varicella zoster yang menyerang ke kulit, tetapi dia bisa juga menyebabkan infeksi yang menyebar, bisa ke otak, bisa ke paru-paru, bisa menyebabkan infeksi kulit, radang sendi, radang tulang,” ungkap dr. Santi menjelaskan.
Karena bisa berujung pada infeksi di organ-organ penting sekalipun, maka pencegahan dan penanganan cacar air menjadi hal yang sangat penting.
Terlebih cacar air banyak dialami oleh anak-anak.
Baca Juga: Apa Itu Rotavirus? Dokter: Banyak Menyerang Bayi dan Anak-anak
Tanda
“Penyakit ini mula-mula menyerang kulit, bentuknya cuma bintik-bintik merah, ada yang merah muda, ada yang merah biasa, bentuknya mirip kalau kita digigit nyamuk, ada bintik kecil gitu ya,” sambungnya.
Bintik ini menjadi tanda yang paling khas, yang semakin lama akan semakin timbul atau meninggi, kemudian semakin lama akan muncul cairan di dalam bintik tersebut.
Ukuran bintik tersebut sekitar 5 mm yang di dalamnya terdapat cairan bening, dan biasanya menimbulkan rasa gatal yang luar biasa.
Baca Juga: Berikut Ini Gejala Covid-19 Varian Delta, Salah Satunya Flu Berat
“Satu sampai dua hari sebelum bintik-bintik ini muncul, biasanya orangnya merasakan seperti gejala batuk pilek, kayak mau masuk angin. Ada demam, ada pegal-pegal, nyeri otot, nafsu makan tidak ada, sakit kepala, kadang ada rasa perut tidak enak, pokoknya enggak nyaman,” jelas dr. Santi.
Kemudian, setelah bintiknya muncul, menjadi semakin besar, hingga akhirnya pecah dan mengering, dalam waktu sekitar 5 hari.
“Cuma gatalnya itu yang luar biasa,” sambungnya.
Baca Juga: Sebabkan Deddy Corbuzier Kritis, Kenali Badai Sitokin dan Gejala-gejalanya