Sonora.ID - Jika mendengar kata parkinson, pasti otak akan langsung terkoneksi dengan sosok petinju legendaris, yaitu Muhammad Ali.
Ali menderita parkinson selama lebih dari 30 tahun masa hidupnya. Parkison menyebabkan dirinya kesulitan dalam berpidato, mengalami tremor, dan mobilitas tubuhnya menjadi lambat.
Meskipun informasi tersebut sudah diketahui oleh banyak orang, tetapi tidak semua tahu mengenai apa itu parkinson.
Parkinson
Berdasarkan penjelasan dr. Muhammad Agus Aulia, Sp. BS., yang hadir sebagai narasumber program Talkshow with Mayapada Hospital di YouTube Sonora FM mengatakan bahwa parkinson adalah penyakit pada otak yang menyerang susunan saraf pusat dan umumnya terjadi pada seseorang lanjut usia.
Baca Juga: 2 Langkah yang Orang Tua Wajib Ketahui dalam Hadapi Anak Remaja!
Parkinson ini bersifat kronis dan neurodegenerative pada pengidapnya. Ini menyebabkan kondisi pengidap parkinson menjadi semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Parkinson juga diiringi dengan berkurangnya kadar dopamine pada otak atau bahkan hilang.
Menurut penuturan dari dr. Agus, dopamine pada otak berperan dalam mengatur gerak tubuh seseorang.
Dopamine membuat gerakan seseorang menjadi luwes dan terarah ketika beraktivitas.
Oleh karena itu, pengidap parkinson akan mengalami tremor bahkan gangguan keseimbangan akibat dari kurangnya atau hilangnya kadar dopamine dalam otak.
Baca Juga: PT Softex Indonesia Memperkenalkan Popok Super Nyaman Untuk Lansia
Bukan hanya berperan dalam gerak tubuh seseorang, dopamine juga berpengaruh dalam daya ingat otak manusia.
Sehingga, kadar dopamine yang berkurang atau hilang dalam otak ini membuat pengidap parkinson juga mengalami dimensia.
Bahkan, dr. Agus juga mengatakan pengidap parkinson dapat mengalami depresi akibat dopamine yang berkurang bahkan hilang.
Ini menujukkan bahwa parkinson memiliki banyak spektrum yang mengakibatkan pengidapnya memiliki berbagai penyakit tambahan di dalam dirinya.
Baca Juga: Hati-Hati, Kolesterol Tidak Hanya Menyerang Mereka yang Lanjut Usia
Tingkat Kesembuhan Parkinson
Parkinson yang membuat pengidapnya menderita banyak penyakit tambahan ternyata masih belum dapat disembuhkan hingga saat ini.
Dokter Spesialis Bedah Saraf ini mengatakan bahwa riset dan studi masih berlangsung untuk menemukan pengobatan yang tepat agar pengidap parkinson dapat sembuh.
Sejauh ini, pengobatan yang dilakukan untuk pengidap parkinson hanya sebatas menggantikan kadar dopamine dalam otak.
Baca Juga: Dapat Merusak Fungsi Otak, Hindari Beberapa Kebiasaan Buruk Berikut
Pengobatan tersebut bertujuan untuk membantu pengidap parkinson dalam memperbaiki kualitas hidupnya.
Melalui pengobatan ini, tremor yang dirasakan oleh pengidap parkinson dapat berkurang.
Selain itu, pergerakan anggota tubuh juga dapat menjadi lebih teratur meskipun pengidapnya tidak dinyatakan sembuh dari parkinson.