Surabaya Satu-satunya Kota Peraih APE Kategori Mentor dari Kementerian PPPA

28 September 2021 14:10 WIB
 Foto: Wali Kota Eri Cahyadi menunjukkan penghargaan APE di ruang kerja Balai Kota, Senin (27/09/2021)
Foto: Wali Kota Eri Cahyadi menunjukkan penghargaan APE di ruang kerja Balai Kota, Senin (27/09/2021) ( )

Surabaya, Sonora.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia (RI) Kategori Mentor.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Menteri PPPA RI Nomor 66 Tahun 2021.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih kepada Menteri PPPA serta tim verifikasi Anugerah Parahita Ekapraya atas terpilihnya Kota Pahlawan sebagai penerima APE 2020 Kategori Mentor.

Anugerah ini, merupakan wujud dan apresiasi tertinggi yang diberikan Kementerian PPPA atas inovasi Kota Surabaya dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender.

Baca Juga: Kepala BKKBN Hasto Wardoyo : Pentingnya Sinergitas Program Bangga Kencana dan Program PPPA dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting

"Sehingga Surabaya menjadi satu-satunya kota yang mendapatkan (penghargaan APE) Kategori Mentor tahun 2020 ini," kata Wali Kota di ruang kerja Balai Kota Surabaya, Senin (27/09/2021).

Eri menjelaskan, bahwa penghargaan ini berhasil diraih berkat gotong-royong kerja bersama seluruh pihak.

Baik pemerintah, LSM, perguruan tinggi, dunia usaha, maupun seluruh masyarakat Surabaya dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.

"Perlu kerja bersama agar laki-laki dan perempuan bisa mendapatkan akses, manfaat, partisipasi, kontrol yang sama dalam merencanakan maupun menikmati hasil pembangunan," katanya.

Baca Juga: Menteri PPPA Bintang Darmawati Puspayoga Berikan Bantuan Kepada Anak di Kota Denpasar

Menurutnya, tanpa gotong-royong dari semua pihak, kesetaraan gender tidak akan bisa terwujud di Kota Surabaya.

Bagi Eri, penghargaan ini akan semakin memotivasi pemkot untuk terus konsisten melakukan keberlanjutan pembangunan responsif gender.

Sekaligus, menjamin hasilnya agar adil bagi semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan.

"Pemerintah Kota Surabaya akan terus berkreasi dan berkolaborasi serta bersinergi bersama stakeholder untuk menjadikan perempuan dan anak di Kota Surabaya bermartabat, mandiri, berkualitas dan berdaya saing," jelasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menjelaskan, bahwa  penghargaan ini diberikan oleh Kementerian PPPA kepada kota/kabupaten lembaga/departemen yang telah berperan aktif di dalam pengarusutamaan gender.

Baca Juga: BKD Tekankan Kepala OPD Harus Kuasai Teknis dan Manajerial

"Keberhasilan di dalam pemerintah kabupaten/kota atau lembaga/departemen yang memiliki kebijakan di dalam kesetaraan gender. Jadi di dalam pelaksanaan aktivitas pembangunannya itu melakukan analisa terkait dengan pengarusutamaan gender," kata Antiek.

Bentuk implementasinya, Antiek mencontohkan, misalnya bagaimana Pemkot Surabaya memberikan kebijakan terkait kesetaraan gender di lingkungan tempat kerja.

Para pejabat laki-laki dan perempuan, memiliki kesempatan yang sama dalam menduduki jabatan struktural di lingkungan pemkot.

"Kemudian berpartisipasi di dalam pembangunan, baik eksekutif maupun legislatif. Sedangkan di masyarakat, bagaimana mereka berperan aktif bersama dengan pemerintah, perguruan tinggi, maupun swasta kepada kesetaraan gender," katanya.

Baca Juga: Bantu Percepatan Vaksinasi Aglomerasi, Wali Kota Surabaya Kirim Nakes ke Sidoarjo

Antiek menjelaskan, bahwa ada beberapa kategori yang diberikan dalam Anugerah Parahita Ekapraya. Sementara Kota Surabaya sendiri, di tahun 2020 mendapatkan penghargaan Kategori Mentor.

"Nah, Mentor ini kategori yang tertinggi. Dan kita satu-satunya kota yang mendapatkan penghargaan Kategori Mentor. Ini kedua kalinya Surabaya mendapatkan Kategori Mentor," jelasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya itu menerangkan, bahwa dalam proses penilaian APE, Kementerian PPPA sangat komprehensif.

Bahkan, penilaian dilakukan mulai tingkat kelurahan, kecamatan maupun dalam setiap data aktivitas kegiatan.

"Misalnya, ketika kita beraktivitas pembinaan sosialisasi kepada UMKM, itu kita selalu membuat data terpilah antara laki-laki dan perempuan memberikan kesempatan yang sama," tuturnya.

Baca Juga: Kepedulian Pembaca Kompas untuk Siswa MBR di Surabaya Melalui Bantuan Beasiswa Pendidikan

Atas penghargaan yang berhasil diraih Kota Surabaya tersebut, pihaknya menyatakan, bakal terus berinovasi dalam mewujudkan kesetaraan gender di lapangan.

Terlebih pula, bagaimana tetap bisa mempertahankan kolaborasi antara pemerintah kota, perguruan tinggi, LSM, maupun dunia usaha.

"Tentunya kita harus menguatkan kembali kolaborasi dan komitmen untuk kita tetap bisa mempertahankan. Tentu kita harus mempunyai inovasi-inovasi yang bisa menciptakan kembali untuk bisa menguatkan peran kita di sini," pungkasnya. 

Baca Juga: Selain Box Culvert, Pemkot Surabaya Mulai Keruk Brandgang Darmo Kali Antisipasi Musim Hujan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm