Festival Anak Bajang Sajikan Solidaritas Dan Kejenakaan Sebagai Kunci Keluar Dari Pandemi

28 September 2021 14:25 WIB
Festival Anak Bajang Sajikan Solidaritas Dan Kejenakaan Sebagai Kunci Keluar Dari Pandemi
Festival Anak Bajang Sajikan Solidaritas Dan Kejenakaan Sebagai Kunci Keluar Dari Pandemi ( )

Sonora.ID - Museum Anak Bajang menyelenggarakan Festival Anak Bajang secara hybrid (online dan offline terbatas) di Omah Petroek, Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Senin (26/09/2021).

Festival Anak Bajang menegaskan solidaritas dan kejenakaan dapat menjadi kunci keluar dari persoalan, terutama bencana pandemi saat ini.
 
"Festival Anak Bajang mau menegaskan bahwa di balik bencana pandemi, ada simpul-simpul baru kehidupan. Ada solidaritas dan kejenakaan yang tumbuh sebagai kunci untuk keluar dari semua persoalan" tulis pihak pelaksana festival melalui keterangan tertulisnya.
 
 
Menuru Museum Anak Bajang, Anak Bajang - sosok pewayangan yang menjadi tokoh dalam novel Anak Bajang Menggiring Angin (1981) sangat tepat disebut sebagai representasi buruk-rupanya dunia saat ini.
 
Dunia yang ditelanjangi pandemi, tetapi sekaligus dunia yang penuh harapan akan solidaritas menuju keceriaan baru. 
 
"Anak Bajang" adalah gambaran dunia yang buruk rupa, tetapi penuh harapan. Meskipun disingkirkan dan diabaikan karena buruk-rupanya, Anak Bajang menghadirkan keceriaan di tengah situasi putus asa. Anak Bajang selalu berikhtiar mencapai kesempurnaan. Pandemi Covid-19 telah menampakkan wajah dunia yang buruk-rupa itu. Namun di tengah serba buruknya dunia akibat pandemi, berkembang harapan. Harapan akan kesembuhan dan kesehatan"
 
Pesan yang ingin disampaikan Festivak Anak Bajang yaitu banyaknya orang kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan karena pandemi, diantara yang paling terdampak adalah para seniman dan pekerja budaya.
 
 
Festival Anak Bajang membuka kembali harapan akan ruang ekspresi bagi para seniman dan pekerja budaya, meskipun masih sangat terbatas akibat PPKM. 
 
Pesan berikutnya, Festival Anak Bajang dilandasi keyakinan bahwa harapan akan dunia yang lebih baik harus diwartakan agar menjadi keceriaan bersama.
 
Festival Anak Bajang mengajak semua pihak, terutama para pekerja media, untuk tetap tangguh dalam menyebarkan optimisme. 
 
Pesan belajar juga ditampilkan dengan menghadirkan sosok "Anak Bajang" untuk menerima keadaan, belajar hidup sederhana, belajar untuk bersolidaritas dan terus memberi meski keadaan terbatas.
 
Festival Anak Bajang menggambarkan sebuah peoses belajar secara merdeka. Juga belajar untuk merdeka dari semua hambatan dan keterbatasan.
 
 
Festival ini merupakan langkah awal Museum Anak Bajang dalam mendukung program Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
 
Festival diisi dengan : Peresmian Museum Anak Bajang oleh Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbudristek. Perayaan 40 tahun Anak Bajang Menggiring Angin, ditandai dengan peluncuran edisi cetak ulang.
 
Peluncuran cerita bersambung Anak Bajang Mengayun Bulan. Pameran lukisan “Sukrosono” oleh Susilo Budi.
 
Pentas tari oleh sanggar tari Bambang Paningron. Pementasan wayang “Sumantri Ngêngêr” oleh Ki Purwoko.
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm