Banjarbaru, Sonora.ID - Rencana pembangunan jalan baru menuju kubah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yang lebih dikenal dengan Datuk Kalampayan di Desa Kalampayan Tengah, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, terpaksa harus disusun ulang.
Penyebabnya adalah perubahan kondisi alam yang menjadi lokasi pembangunan jalan, karena terdampak banjir besar yang terjadi pada awal tahun lalu.
Sebut saja terkait rencana pembangunan jembatan yang pada awalnya hanya berbentuk box girder menjadi jembatan dengan bentang panjang.
Baca Juga: Siap-Siap! Warga Banjarmasin Menolak Vaksin Bakal Dikenakan Sanksi
"Bekas kena banjir tambah luas, sungainya menjadi 10 meter karena terkikis banjir," ungkap Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, M. Yasin Toyib belum lama ini.
Dijelaskannya, pihak konsultan diturunkan untuk merencanakan pembangunan jembatan dengan panjang sekitar 10 meter.
"Itu kami turunkan konsultan, melihat perkembangan pasca banjir," paparnya.
Perencanaan ulang ini ditegaskannya harus dilakukan, untuk menghindari terjadinya kerugian, jika terjadi lagi perubahan kondisi di lapangan.
Baca Juga: Masuk Kalsel Secara Illegal, Benih Buah dan Sayur Dari 7 Negara Dimusnahkan
"Takutnya kaya di Loksado - Batulicin, itu habis puluhan miliar kemarin pihak Balai karena sering longsor," imbuhnya.
Terkait progres pembangunan jalan, saat ini menurut Yasin telah mencapai 2,5 Kilometer dari 6 Kilometer yang direncanakan.
"Yang teruruk dua setengah kilo, sementara yang sudah teraspal baru 1KM," lanjutnya.
Seperti diketahui, pembangunan jalan alternatif menuju kubah Kalampayan sangat diperlukan, guna mengurai kemacetan yang acap kali dirasakan oleh para peziarah.
Jalan ini akan melintasi 6 desa dari 2 kecamatan di Kabupaten Banjar, yakni Desa Sungai Kitano Akar Baru, Akar Bagantung, Munggu Raya, Kecamatan Martapura Timur, Dalam Pagar Ulu dan Kelampayan Tengah Kecamatan Astambul.
Pagu anggaran telah disiapkan di APBD Kalsel 2021, yaitu sebesar Rp 10 Miliar.
Baca Juga: RTRW Kota Banjarmasin Berubah, Kawasan Kumuh Pun Turut Meluas