Namun hingga dibukanya rapat, anggota dewan yang menghadiri rapat tidak memenuhi kuorum.

 

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat membuka rapat mengatakan paripurna baru dihadiri 27 orang, sehingga diskors satu jam untuk menunggu terpenuhinya kuorum.

 

"Dalam Rapat Paripurna ini saya sudah melihat hanya ada 27 orang. Saya rasa, hari ini masih belum kuorum, saya akan tunda satu jam untuk agar paripurna ini bisa mendapatkan kuorum. Jadi saya tunda satu jam" kata Prasetyo di ruang rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/09/2021)

 

 

Setelah satu jam berlalu, paripurna masih tidak memenuhi kuorum sehingga Prasetyo kembali skorsing waktu 10 menit.

 

Anggota yang hadir di ruang paripurna bertambah menjadi 32 orang yaitu fraksi PSI 6 orang dan PDI 25 orang.

 

"Untuk hadir dalam pengesahan paripurna interpelasi. Kali ini saya skors sepuluh menit ya. Gak perlu keluar lagi, setelah sepuluh menit saya akan mulai" 

 

Setelah diskors dua kali, rapat tetap tidak memenuhi kuorum dengan jumlah anggota yang hadir masih tetap 32 orang.

 

 

 

 

Paripurna soal interpelasi sebelumnya ditolak oleh 7 fraksi DPRD DKI Jakarta, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKS, Demokrat, PAN, dan PKB-PP. Mereka menuding paripurna tersebut tidak sah alias ilegal karena tidak di tandatangani pimpinan DPR lainnya selain Prasetyo.

 

Ke tujuh fraksi tersebut juga berencana akan melaporkan Prasetyo ke Badan Kehormatan.