Sonora.ID - Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum menemukan titik ujungnya, masih banyak masyarakat yang butuh saluran bantuan dari pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pasalnya, pandemi ini memang membawa perubahan yang sangat besar dalam perekonomian atau daya beli masyarakat Indonesia.
Diketahui bahwa, utang pemerintah Indonesia saat ini kembali mengalami pembengkakan, yang totalnya mencapai Rp 6.625,43 triliun, hasil dari kenaikan utang pada periode pertama dan kedua pemerintahan Jokowi.
Dikutip dari laman resmi APBN KiTa September 2021 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, dapat disimpulkan bahwa dalam satu bulan, pemerintah Presiden Jokowi sudah menambah utang baru sebesar Rp 55,6 triliun.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa perlu adanya edukasi kepada masyarakat terkait dengan utang negara dan perannya dalam memajukan negara ini.
Pihaknya menegaskan bahwa, selama ini lingkungan politik dan persepsi yang terbentuk cenderung memandang utang sebagai hal yang negatif dan bahkan dianggap sebagai musuh besar kemajuan Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani Cadangkan Rp 9,2 T untuk Sektor Pariwisata Pada 2022