Tidak menentunya perekonomian saat pemilihan presiden Amerika ini juga akan memengaruhi perilaku investor dalam mengambil tindakan ketika berinvestasi.
Selain itu, pola pikir investor juga akan dipengaruhi dengan peristiwa yang sedang panas pada saat itu seperti pemilihan presiden.
Berdasarkan penjelasan Ryan, suatu peristiwa memiliki dua jangka waktu, yaitu jangka panjang atau pendek.
Jika seseorang lebih memilih untuk melakukan investasi ketika sedang terjadi pemilihan presiden yang dinilai sebagai peristiwa jangka pendek, maka seseorang tersebut dapat dikatakan sebagai pedagang.
Karena, peristiwa jangka pendek tidak akan berlangsung lama. Hanya berlangsung pada momen tertentu kemudian mati.
Baca Juga: Ingin Berinvestasi Saham, Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini Agar Sukses
Pasar investasinya pun tidak begitu menguntungkan di masa yang akan datang.
Lain hal dengan jangka pendek, jika seseorang berinvestasi ketika pasar sedang berada di bawah pengaruh peristiwa jangka panjang, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai investor.
Ini disebabkan karena peristiwa jangka panjang akan memengaruhi jalannya pasar investasi dengan sangat kuat.
Hal tersebut juga dapat membuat kenaikkan pasar investasi terjadi secara terus menerus, sehingga keuntungan dan kerugian dapat diperkirakan dengan mudah.
Oleh karena itu, pemilihan presiden yang merupakan peristiwa jangka pendek dapat menjadi pertimbangan untuk calon investor dalam melakukan transaksi di pasar investasi.