Sonora.ID - Melakukan investasi baik dalam bentuk reksadana atau pun saham tidak semerta-merta mudah dilakukan.
Sudah banyak pakar investasi yang menjelaskan bahwa kegiatan menanam modal di suatu perusahaan ini memiliki risiko-risiko yang tinggi, meskipun terdapat high return yang menguntungkan di masa depan.
Oleh karena itu, para investor dapat melakukan evaluasi investasi selama menanam modal tersebut.
Tetapi, apakah evaluasi ini benar-benar penting untuk dilakukan?
Berdasarkan penjelasan Ryan Filbert, Inspirator Investasi, yang hadir sebagai narasumber pada program Smart Market Insight di YouTube Smart FM, evaluasi investasi sangat penting untuk dilakukan.
Baca Juga: OJK Ajak Masyarakat Edukasi Bersama Bahaya Pinjol dan Investasi Ilegal
Evaluasi investasi ini akan mencegah para investor untuk melakukan tanam modal secara asal-asaln.
Selain itu, posisi investor dalam pasar investasi juga dapat diketahui melalui evaluasi tersebut.
Posisi investasi juga dapat dianalisa melalui evaluasi ini, sehingga para investor tahu apakah investasi miliknya sudah tidak relevan atau masih dapat dilanjutkan.
Melalui program tersebut juga, Ryan memberi tahu tentang rentang waktu yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi investasi yang dimiliki oleh para investor.
Baca Juga: Ingin Investasi Saham sejak Dini? Pahami 3 Langkah Berikut Ini!
Idealnya, evaluasi investasi dilakukan dalam jangka waktu satu tahun.
Secara umum, kinerja dari investasi di suatu perusahaan dapat diketahui dalam rentang satu tahun. Sehingga, para investor harus melakukan satu kali evaluasi dalam setahun.
Cara Melakukan Evaluasi Investasi
Untuk melakukan evaluasi investasi dalam jangka waktu satu tahun, Ryan mengatakan bahwa cara-cara dari evaluasi tersebut bergantung dengan instrumen investasi yang dimiliki.
Jika seseorang memiliki instrumen investasi reksadana saham A, maka investor tersebut dapat melakukan perbadingan instrumennya dengan reksadana saham B.
Baca Juga: Catat! Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Mulai Investasi Saham sejak Dini
Perhatikan kinerja dari reksadana saham B, kemudian bandingkan apakah kinerjanya lebih baik ketimbang reksadana saham A yang dimilik atau lebih buruk.
Inspirator Investasi ini juga menyarankan investor untuk membaca beberapa majalah yang menyediakan review instrumen reksadana saham unggulan.
Melalui majalah tersebut, investor dapat mengetahui kinerja persentase dari setiap reksadana.
Tetapi, dalam melakukan evaluasi investasi ini, para investor tidak dapat langsung menilai bahwa kinerja yang lebih unggul dengan return yang tinggi merupakan instrumen investasi terbaik.
Bisa jadi, instrumen tersebut mengalami drop hingga return menjadi hilang total. Bahkan, terdapat kemungkinan untuk instrumen tersebut ditangguhkan oleh Otoritas Jaksa Keuangan (OJK).
Maka, perhatikan kestabilan kinerja dari setiap instrumen selama melakukan evaluasi investasi.