Risiko lainnya adalah anggota keluarga atau diri sendiri yang sakit.
Sakit yang dimaksud tidak harus berkaitan dengan Covid-19.
Apapun jenisnya, paparan penyakit sudah pasti berdampak pada beban pengeluaran.
Apalagi dengan ketersediaan akses medis yang semakin langka, biaya-biaya pun turun melonjak.
Di sisi lainnya, patut bagi kamu untuk juga mengenali potensi yang ada.
“Kemungkinan lainnya adalah adanya gaji karyawan yang tidak penuh atau hanya sebagian jadi secara tidak langsung ini juga menghemat pengeluaranmu,” ujar Teguh.
Baca Juga: 1 Rahasia Utama Tentukan Prioritas Pekerjaan ala Master Trainer
Meminimalisir kebutuhan jangka pendek yang non-primer
Selama Pandemi Covid-19, Teguh justru mengatakan bahwa, adalah hal yang wajar jika kamu tetap melakukan pengeluaran guna memenuhi kebutuhan jangka pendek dan untuk menjamin keberlangsungan hidupmu.
Kamu juga tentunya harus realistis jika selama Pandemi Covid-19 pengeluaran akan melebihi pemasukan.
Namun agar ketersediaan finansialmu tetap terjaga, penting bagi kamu untuk mulai menghapus kebutuhan-kebutuhan sekunder atau tersier yang sekiranya tidak begitu mendesak untuk dipenuhi sesegera mungkin.
Memberikan dukungan untuk orang lain
Dengan kondisi ketika semua orang rentan terhadap paparan Virus Covid-19, Teguh mengatakan, “let’s support each other”.
Baca Juga: Stop Bilang ‘Gak Ada Waktu’, Master Trainer: Susun Prioritas!