Sonora.ID - Biaya tak terduga seringkali disalahartikan sebagai biaya yang dialokasikan untuk memenuhi belanja tidak terencana.
Padahal, makna ‘tak terduga’ ini diartikan sebagai kondisi genting yang dialami seseorang sehingga memerlukan penganggaran khusus dalam skema ‘biaya tak terduga’.
Misalkan dalam suatu kondisi, kamu kehilangan handphone dan secara sontak kamu memikirkan ulang untuk membelinya dengan yang baru.
Anggaran untuk membeli handphone baru tersebut dapat dihitung sebagai ‘biaya tak terduga’ karena alasannya jelas; kamu membutuhkan handphone untuk menunjang kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Efisiensi Biaya, SMGR Bukukan Kenaikan Laba Kuartalan
Belanja tidak terduga juga tidak dapat ditandai dengan perencanaan yang tidak baik (unwell-planned).
Misalnya ketika seseorang merasa panik karena istrinya harus melahirkan kurang dari 9 bulan sementara itu ia belum mempersiapkan dananya.
Menurut Pakar Finansial Mohamad Teguh dalam siaran ‘Belanja Impulsif = Biaya Tak Terduga’ di Radio Smart FM (30/6/21), kejadian tersebut bukan kondisi tidak terduga, melainkan perencanaan yang tidak baik.
Hal ini dikarenakan masa melahirkan adalah hal yang sudah dapat diprediksi, kurang lebih 9 bulan pasca kehamilan.
Baca Juga: Penting! 3 Prinsip Keuangan Syariah yang Harus Diketahui oleh Nasabah
Dengan begitu, seharusnya kamu sudah mempersiapkan dana sejak tempo hari, atau sejak memasuki bulan keenam atau ketujuh masa hamil.
Tidak terduga dalam hal ini dapat didefinisikan sebagai kejadian yang kurang menguntungkan dan muncul di saat kondisi umum sedang stabil.
Contoh mudahnya adalah Pandemi Covid-19 yang tiba-tiba muncul di tengah masa normal sehingga kamu harus menganggarkan kebutuhan protokol kesehatan dalam jumlah yang cukup besar.
Lalu bagaimana dengan memenuhi kebutuhan akan kesenanganmu seperti hobi?
Baca Juga: Apakah Boleh Berutang? Pakar Perencanaan Ekonomi: Boleh, Asalkan…
Kesenangan akan satu hal tentu mendorong kamu untuk bertindak lebih konsumtif dan ini tetap saja tidak dikategorikan sebagai biaya tidak terduga.
Alih-alih biaya tidak terduga, kamu bisa menyebutnya sebagai ‘anggaran hobi’ dan penganggaran ini pun turut direkomendasikan oleh Pakar Finansial tersebut.
Yang perlu diperhatikan adalah kamu akan memperoleh uang guna membiayai hobi tersebut.
Teguh mengatakan kalau ini bisa ditempuh dengan menghemat anggaran sehari-hari.
Namun sahabat Sonora juga perlu berhati-hati ya!
Jangan sampai anggaran hobi ini diperoleh dari dana terencana (fixed budget) seperti dana pendidikan, dana asuransi, dll.