Sonora.ID - Stroke umumnya diakibatkan oleh pecahnya pembulu darah di bagian dalam otak.
Pemecahan pembuluh darah ini terjadi di tulang tengkorak yang tentunya tidak ada tempat atau saluran untuk mengeluarkan darah.
Berbeda dengan kulit telapak tangan kaki, jika pembuluh darahnya pecah hal yang terjadi selanjutnya adalah munculan benjolan.
Pendarahan di dalam otak tersebut akan mengarahkan darah untuk mengalir ke bagian yang lebih dalam, yakni otak.
Sehingga besar kemungkinannya akan ada penumpukan darah di dalam otak dan akibatnya adalah malfungsi otak.
Baca Juga: 4 Penyakit Terkenal di Indonesia, Kamu Mengidap Salah Satunya?
Bagaimana mengurangi gumpalan darah tersebut?
Pertanyaan ini dijawab oleh Dokter Santi dalam siaran Health Corner Sonora 'Tips Agar Terhindar dari Stroke' (30/10/19).
"Gumpalan darah otak ini kalau banyak harus dikeluarkan secara manual dan pembuluh darah yang pecah ini harus ditutup dan dibersihkan dengan melubangi tulang tengkoraknya," jelas dokter dari Kompas Gramedia Health Center tersebut.
Jika pembuluh darahnya kecil yang pecah, ini masih dapat diatasi dengan obat.
Sebaliknya, jika yang pecah adalah pembuluh darah besar, maka tidak ada pilihan lain selain melubangkan bagian tengkorak guna mengeluarkan darah-darah yang tersumbat.
Baca Juga: Terlalu Lama Duduk Dapat Mengakibatkan Stroke, Ini Penjelasannya
Setelah melakukan operasi, hal lain apa yang perlu kamu lakukan?
Dokter Santi menjawab kalau kamu akan memerlukan fisioterapi.
Setelah masa-masa akut dari stroke tersebut hilang, maka perlu ada pelatihan khusus.
Pelatihan ini biasa dilakukan dengan aktivitas fisik di bagian-bagian tubuh tertentu yang terkena stroke.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengaktifkan kembali otot-ototmu.
Jika kamu membiarkan otot-ototmu diam, ini berisiko terhadap lumpuh.
Baca Juga: Adakah Kemungkinan Sembuh bagi Pasien Stroke? Ini Jawaban Dokter
"Tubuh kita sangat efisien, kalau otot tidak dipakai tubuh akan mematikan otot kita karena dianggap tidak berguna," jelas Dokter Santi.
Maka dari itu, pengidap stroke yang jarang berlatih akan mengalami pengecilan otot hingga otot tersebut tidak berfungsi lagi.
Proses pulih stroke pada akhirnya tidak hanya bisa mengandalkan medis.