Sonora.ID - Nono menyatakan, Indonesia perlu melakukan reorientasi strategi tentang pembangunan nasional, yaitu seyogyanya tidak lagi berbasis pada kontinental, karena ada delapan provinsi yang berbasis kepulauan, dua ada di barat dan enam ada di timur.
“Arah kebijakan pembangunan memang harus kita selaraskan atau setarakan. Azas keadilan harus kita lakukan, kita harus berpihak ke delapan provinsi daerah kepulauan ini,” ujar Nono.
Hal tersebut disampaikan secara virtual dalam diskusi Obrolan Senator bertajuk “Pembangunan Daerah Kepulauan Dalam Mengoptimalkan Potensi Negara Maritim di Media Center DPR, kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Baca Juga: Mensos: Lansia bukan Beban, Namun Aset Negara dan Subyek Pembangunan
Sayangnya, kata Nono, RUU yang sudah kali ke empat atau periode ke empat diperjuangkan ini belum ada respons serius dari Pemerintah.
“Kita berharap ada respons dari Pemerintah untuk bisa secepatnya membahas RUU ini agar selesai dan kemudian bisa kita lakukan optimalisasi tentang kemaritiman, khususnya menyangkut kondisi pembangunan daerah kepulauan dan pesisir,” pungkasnya.
Menurutnya, ada persoalan-persoalan penting yang harus terjawab, yaitu ada beberapa daerah khususnya daerah kepulauan, yang harusnya menjadi persoalan serius.
“Terjadinya disparitas, kalau kita lihat disparitas pembangunan kita baik antara kawasan, khususnya antara Jawa dan Luar Jawa, pulau besar dan yang berbasis kepulauan, ada persoalan serius di situ,” paparnya.
Baca Juga: Menteri Suharso Tinjau Langsung Lokasi Ibu Kota Negara (IKN)
Nono Sampono mengatakan, bicara tentang RUU Daerah Kepulauan mesti ada korelasi dengan pembentukan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Atas dasar itu, DPD RI sangat berharap RUU Daerah Kepulauan diselesaikan.
“Indonesia sebagai poros maritim dunia, bukan sekadar visi dan cita-cita, tetapi tetapi juga berkaitan dengan doktrin, jadi Indonesia harus dibangun sebagai kekuatan maritim, karena pada dasarnya secara geografi jelas Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia,” ucap Nono.
Diskusi ini masih dalam suasana peringatan ke-17 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ( DPD-RI).
Acara Diskusi Obras, turut dihadiri oleh Keynote Speaker Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattaliti, Wakil Ketua I DPD RI Dr. Nono Sampono, M.Si, Wakil Ketua Baleg DPR RI Willy Aditya, S.Fil, M.D.M, Sekjen Asosisasi Pemda Kepulauan dan Pesisir Indonesia (ASPEKSINDO). (*Adv)
Baca Juga: Konsep Pemerataan Jaringan Distribusi Pertamina , Solusi Ketahanan Energi Nasional