"Bantuan itu diberikan untuk melengkapi fasilitas pembelajaran yang rusak karena banjir. Lalu juga melengkapi persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)," ungkapnya.
Disinggung bagaimana dengan SD lain? Mengingat bantuan yang diusulkan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah SD yang terdampak banjir.
Terkait hal itu, Nuryadi menilai mungkin akibat keterbatasan dana.
Sebelumnya diketahui, bentuk-bentuk kerusakan yang dialami sekolah antara lain dinding dan lantai yang lepas, serta akses jalan menuju sekolah berlobang.
Sehingga cukup berbahaya bagi para siswa saat menuju sekolah.
Baca Juga: Siswa Korban Banjir Bolaang Mongondow, Akan Belajar Tatap Muka di Kantor Desa