Sonora.ID - Hingga saat ini masih banyak yang tidak menyadari bahaya dari batu empedu yang mengancam kesehatan di kemudian hari.
Hal ini disebabkan karena batu empedu memiliki gejala yang minim sehingga sulit untuk dirasakan gejalanya.
Lalu, apa itu batu empedu dan langkah yang akan dilakukan dalam mengatasinya?
Batu Empedu dan Penyebabnya
Melalui program Talkshow with Mayapada Hospital di Sonora FM, dr. Suwito Indra, Sp.PD-KGEH mengatakan bahwa batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh pengendapan kolestrol dalam kantung atau saluran empedu.
Baca Juga: Apa Itu Batu Empedu? Dokter: Keluhannya Sama Persis dengan Maag
Pada umumnya, kadar air dan kolestrol seseorang itu seimbang, sehingga kolestrol dapat mudah larut oleh air di dalam organ tubuh.
Namun, hal berbeda terjadi pada penderita batu empedu. Berdasarkan penjelasan dr. Suwito, kadar kolestrol yang tinggi pada penderita penyakit tersebut membuat lemak menjadi sulit dilarutkan oleh air.
Ini menyebabkan kadar kolestrol menjadi mengendap di bagian kantung atau saluran empedu.
Endapan ini akan menyumbat cairan empedu untuk dialirkan ke usus 12 jari guna membantu bagian sistem pencernaan tersebut dalam menyerap lemak dari makanan.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Gejala dari Penyakit Batu Empedu dan Dyspepsia
Jika sudah kronis, endapan ini dapat menyebabkan gejala yang membuat seseorang merasakan sakit pada bagian kanan atas atau tengah perut.
Rasa sakit ini akan diiringi dengan mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, dan menyebabkan maag muncul.
Hal-hal tersebut tentu akan menganggu aktivitas penderita batu empedu di kegiatan sehari-hari. Sehingga, tindakan lebih lanjut harus segera dilakukan oleh dokter ahli.
Baca Juga: Gula Aren Aman bagi Penderita Diabetes? Simak Penjelasan dari Dokter!
Tindakan Penanganan Batu Empedu
Dalam penanganan batu empedu, dokter akan melakukan CT scan, MRI, dan endoscopic retrograde cholangio-pancreatography (ERCP) guna mendiagnosis tingkatan keparahan dari penyakit tersebut.
Hasil diagnosis yang menujukkan bahwa batu empedu sudah berada di tingkat yang parah, dokter akan melakukan tindakan operasi pada penderitanya.
Dokter Suwito mengatakan bahwa kantung empedu akan diangkat ketika penderita penyakit tersebut mengalami tindakan operasi.
Baca Juga: Sakit Saat Buang Air Kecil? Perhatikan 5 Gejala Batu Ginjal Ini!
Pengangkatan kantung empedu ini dilakukan untuk mencegah potensi kambuhnya batu empedu pada bagian organ dalam penderitanya.
Ini juga dapat membantu penderita batu empedu terhindar dari kanker empedu yang diakibatkan oleh kantung empedu kronis dan rusak akibat batu.
Selain dari operasi, penderita batu empedu dapat mengonsumsi obat ursodiol atau chenodiol guna melarutkan batu empedu yang berukuran kecil.
Obat-obatan tersebut dapat membantu dalam mengikis batu empedu untuk bisa larut bersama kandungan air dalam organ dalam.
Namun, penanganan dengan obat dinilai tidak begitu efektif menurut dr. Suwito.
Oleh karena itu, tindakan operasi masih menjadi jalan keluar terbaik jika seseorang mengalami batu empedu.
Baca Juga: Agar Tidak Mudah Lupa, Ikuti 5 Cara Untuk Mencegah Pikun Terjadi