Banjarmasin, Sonora.ID - Kota Banjarmasin benar-benar belum bisa lepas dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV.
Hal itu diketahui dari konferensi pers Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto untuk daerah luar Jawa-Bali, Senin (04/10) sore.
Airlangga menyampaikan, Kota Banjarmasin menjadi salah satu kota yang mengalami kenaikan positive rate, sejak dua pekan ke belakang penerapan PPKM Level IV.
Baca Juga: PPKM Turun Level, Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-60 di Banjarmasin Pun Digelar
"Targetnya belum tercapai atau testingnya masih terbatas. Maka kita usulkan enam kabupaten kota untuk masih menerapkan PPKM level IV mulai tanggal 5-18 Oktober 2021. Yakni Kabupaten Pidie, Bangka, dan Bulungan. Serta Kota Padang, Banjarmasin dan Tarakan," ucapnya dalam konferensi pers.
Sebelumnya, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Machli Riyadi, berdasarkan analisa jajarannya saat ini Ibukota Kalsel ini seharusnya bisa berada pada level II.
"Kita rapatkan dengan kepala-kepala puskesmas sudah menghitung bahwa Banjarmasin berada di level II," ungkapnya, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, di Kantor Dinkes Banjarmasin, Senin (04/10) siang.
Baca Juga: Satpol PP Banjarmasin Giatkan Patroli THM Malam Jumat, Begini Hasilnya
Machli membeberkan, hal itu merujuk pada petunjuk Teknis (Juknis) indikator yang ditetapkan Kementerian Maritim dan Investasi serta indikator yang ditetapkan Menteri Kesehatan.
Terkait kasus perawatan Covid-19, Machli mengungkapkan saat ini jumlah penghuni di rumah sakit mengalami penurunan.
Salah satunya di RSUD Sultan Suriansyah. Dari 125 tempat tidur, hanya diisi 1 pasien terkonfirmasi Covid-19.
Baca Juga: Kampus UNISKA Klaim Masih Lakukan Investigasi Soal Dugaan 'Catcalling' Mahasiswi Banjarmasin
"Kemudian di RS Ulin dari 350 tempat tidur, hanya ada 12 pasien. Ini sedikit sekali yang dirawat dan itu faktanya," terang Machli.
Selain itu, Jubir Satgas Covid-19 itu memaparkan angka vaksinasi di Kota Seribu Sungai ini sudah berada diatas 50 persen.
"Namun vaksin lansia per hari Minggu, (03/10) masih di angka 25,34 persen dari sasaran kita 40 persen lebih," kata Machli.
Alhasil, masih rendahnya vaksinasi lansia itu membuat pihaknya terus menggenjot kegiatan vaksinasi.
"Kalau lansia kita genjot lagi, kita bisa saja barangkali ke PPKM level I," terangnya.
Baca Juga: DPRD Surati Wali Kota Banjarmasin Soal Baliho Bando, Pengamat: Lucu!
Adapun dari 5 indikator penurunan leveling, seperti jumlah kasus mingguan dari tanggal 28 September hingga 3 Oktober ini terang Machli berada pada angka 3,9 per 100 ribu penduduk.
Selanjutnya kasus perawatan mingguan yakni di angka 2,5 per 100 ribu penduduk sedangkan Bed Occupancy Rate (BOR) atau hunian tempat tidur di rumah sakit yakni 4 persen.
"Jadi ketiganya itu level 1. Hanya saja indikator keempat yakni capaian vaksinasi 50,79 persen dan untuk lansia kita di 25,34 persen. Sehingga masih nyangkut di sana," pungkasnya.
Baca Juga: Rencana Sanksi Vaksin Covid-19 Memudar, Beriringan PPKM Banjarmasin Turun Level