Titik beratnya adalah untuk menghindari kontak dengan orang lain, tetapi selama paparan sinar matahari tersebut didapatkan ketika tidak bersama dengan orang lain atau berada di dalam rumah, maka tidak menjadi masalah.
Diketahui sebelumnya, bahwa cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang bisa menular melalui udara, sehingga potensi penularannya terbilang tinggi.
Di sisi lain, dr. Santi juga menyarankan agar penderita cacar air yang sudah hampir sembuh, tidak terpapar sinar matahari agar bekas luka bentol atau bintik tidak menghitam.
“Ketika sudah sembuh, supaya bekas-bekas lukanya tidak menghitam, memang sebaiknya menghindari matahari atau menggunakan tabir surya ketika akan bepergian,” jelas dr. Santi menambahkan.
Baca Juga: Jangan Diremehkan, Dokter: Cacar Air pada Orang Dewasa Bisa Sebabkan…
Jadi, larangan tersebut tidak ada hubungannya secara langsung dengan tingkat keparahan cacar air yang diderita, namun lebih kepada mencegah adanya penularan kepada orang lain dan mencegah bekas luka menghitam.
Tetapi, sinar matahari yang terlalu terik dan menyebabkan munculnya keringat pun secara tidak langsung akan membuat penderita cacar air menjadi lebih merasa gatal.
“Karena ketika ia berkeringat gatal, ya orang normal saja gatal. Untuk mengurangi gatalnya bisa pakai baju yang longgar, supaya nyaman,” tegasnya.
Baca Juga: Apa Itu Cacar Air? Dokter: Bisa Sebabkan Infeksi hingga ke Otak