Sonora.ID - Cacar air menjadi salah satu penyakit yang beberapa tahun yang lalu terbilang ‘wajib’ atau pasti dialami oleh masyarakat di Indonesia, khususnya pada usia anak-anak karena memang belum ada vaksin yang bisa mencegah penyakit ini.
Meski saat ini sudah ada vaksin untuk cacar air, tetapi tak sedikit orang tua yang tahu dan memvaksinkan anaknya terkait dengan penyakit yang satu ini, sehingga angka kejadian cacar air pun masih ada.
Karena menjadi salah satu penyakit ‘lawas’ yang banyak diderita, banyak teori yang beredar seputar cacar air, termasuk bahwa penderitanya tidak boleh terpapar sinar matahari.
Padahal, Indonesia adalah negara dengan iklim tropis yang terkena paparan sinar matahari dalam aktivitas sehari-hari, sehingga larangan ini menjadi sulit untuk dilakukan.
Benarkah pasien cacar air tidak boleh terkena sinar matahari?
Baca Juga: Penderita Cacar Air Tidak Boleh Mandi? Ini Penjelasan dari Dokter
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar, tetapi juga tidak sepenuhnya salah.
Berikut ini adalah penjelasannya.
“Kalau misalnya kena sinar matahari berarti dia ada di luar rumah. Kalau dia cuma di halaman ya dia tidak menularkan orang, tetapi kalau dia ada di taman atau tempat umum, ya dia nularin orang,” ungkapnya menegaskan.
Jadi, yang menjadi alasan di balik tidak bolehnya penderita cacar air terkena sinar matahari adalah bahwa penderita cacar air tidak boleh keluar rumah dan ke tempat umum, karena potensi penularan sangat tinggi.
Baca Juga: Bahaya, Ini 3 Kondisi Orang yang Jangan Sampai Tertular Cacar Air!
Titik beratnya adalah untuk menghindari kontak dengan orang lain, tetapi selama paparan sinar matahari tersebut didapatkan ketika tidak bersama dengan orang lain atau berada di dalam rumah, maka tidak menjadi masalah.
Diketahui sebelumnya, bahwa cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang bisa menular melalui udara, sehingga potensi penularannya terbilang tinggi.
Di sisi lain, dr. Santi juga menyarankan agar penderita cacar air yang sudah hampir sembuh, tidak terpapar sinar matahari agar bekas luka bentol atau bintik tidak menghitam.
“Ketika sudah sembuh, supaya bekas-bekas lukanya tidak menghitam, memang sebaiknya menghindari matahari atau menggunakan tabir surya ketika akan bepergian,” jelas dr. Santi menambahkan.
Baca Juga: Jangan Diremehkan, Dokter: Cacar Air pada Orang Dewasa Bisa Sebabkan…
Jadi, larangan tersebut tidak ada hubungannya secara langsung dengan tingkat keparahan cacar air yang diderita, namun lebih kepada mencegah adanya penularan kepada orang lain dan mencegah bekas luka menghitam.
Tetapi, sinar matahari yang terlalu terik dan menyebabkan munculnya keringat pun secara tidak langsung akan membuat penderita cacar air menjadi lebih merasa gatal.
“Karena ketika ia berkeringat gatal, ya orang normal saja gatal. Untuk mengurangi gatalnya bisa pakai baju yang longgar, supaya nyaman,” tegasnya.
Baca Juga: Apa Itu Cacar Air? Dokter: Bisa Sebabkan Infeksi hingga ke Otak