Sonora.ID - Investasi yang dikenal sebagai kegiatan tanam modal dengan tinggi risiko tidak dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa fondasi yang kuat.
Banyak hal yang harus dijadikan pertimbangan dan dipelajari ketika ingin berinvestasi. Salah satu hal tersebut adalah strategi investasi.
Strategi investasi sangat berguna bagi para investor dalam menentukan capaian target yang ingin didapatkan selama menanam modal melalui berbagai macam instrumen investasi.
Terdapat 2 strategi investasi yang dapat dilakukan oleh investor dan strategi-strategi tersebut dijabarkan secara langsung oleh Inspirator Investasi bernama Ryan Filbert ketika menghadiri acara Smart Market Insight di YouTube Sonora FM.
Baca Juga: Jangan Takut Berinvestasi, Ini Tips Sukses Berinvestasi di Masa Pandemi Covid-19
1. Lump Sum Strategy
Ryan mengatakan lump stum strategy dalam berinvestasi adalah strategi mengeluarkan modal besar di awal ke dalam instrumen investasi apapun.
Strategi ini lebih cocok untuk dilakukan oleh para investor yang sudah memiliki penghasilan tetap, modal besar, dan sudah memiliki pengalaman.
Sehingga, investor yang mendapatkan uang masih secara berkala lebih baik menghindari strategi ini agar tidak rugi di kemudian hari.
Berdasarkan keuntungan, Ryan mengatakan bahwa lump sum strategy memberikan hasil yang bengis di tahun ke-15 atau 20 dari waktu awal berinvestasi.
Hasil yang bengis ini akan didapat di dalam bursa efek Indonesia dan investasi saham di Amerika.
Baca Juga: 4 Tips Mudah dalam Berinvestasi ala Inspirator Investasi Ryan Filbert
Dalam data statistika, strategi ini memberika keuntungan yang sangat besar. Tetapi, harap ingat selalu dengan frasa high risk high return.
Meskipun memiliki keuntungan yang besar, lump sum strategy akan menghasilkan risiko yang cukup besar juga kepada investor.
Jangan sampai salah ketika membeli saham di titik tertinggi dengan strategi ini. Karena, bukannya untung, investor malah jadi buntung.
Baca Juga: Strategi Investasi di Dunia Cuma Ada 4! Catat Penjelasan dari Pakar
2. Dollar Cost Averaging (DCA)
Dollar cost averaging (DCA) adalah strategi yang investasi dengan cara membeli instrumen secara berkala.
Ryan mengatakan strategi ini seperti melakukan cicilan tetapi dalam bentuk membeli instrumen investasi.
Berlawanan dengan lump sum strategy, para investor yang memiliki dana terbatas dan tidak besar akan lebih cocok menggunakan dollar cost averaging.
Penggunaan strategi investasi ini dilakukan dengan cara membeli instrumen secara berkala dengan harga yang sama.
Berbicara dari segi keuntungan, investor yang melakukan strategi investasi dollar cost averaging telah memecah risiko dari kegiatan investasi. Sehingga, strategi investasi ini sering disebut sebagai 'investasi tanpa otak' menurut Ryan.
Kunci paling penting dalam strategi investasi dollar cost averaging adalah disipilin. Para investor harus bisa bertahan untuk membeli instrumen investasi secara berkala hingga jangka waktu yang ditargetkan.
Baca Juga: Tujuan Beirnvestasi Jangka Pendek dan Panjang: Jangan Sampai Kecewa!