Ia menekankan, semestinya pihak pelaksana atau pun siapa yang berwenang terhadap keberadaan jembatan dengan model cable stayed itu, bisa mengantisipasi potensi itu di awal-awal.
Nyatanya, keadaan ini belum mampu diatasi pihak terkait. Hingga membuat estetika infrastruktur semegah itu menjadi berkurang.
"Pelaksana harusnya dari awal sudah tahu potensi itu dan bisa mengantisipasinya. Kalau ada desakan penempatan bak sampah pun sebenarnya tidak menyelesaikan masalah. Karena akan mengurangi estetika jembatan," tegas Mukhyar.
Baca Juga: Viral Moge Lewat Jembatan Alalak 1, Begini Penjelasan HDCI Kalsel
Lantas, apakah Pemko Banjarmasin melalui DLH akan 'mengamankan' wilayahnya dari sampah-sampah masyarakat dengan menempatkan pasukan kuning atau petugas kebersihan?
Mengenai hal itu, Mukhyar mengaku belum ada rencana.
Walaupun toh ada, Mukhyar menegaskan hanya akan membantu sesuai batas yang dimiliki kewenangan Pemko Banjarmasin, itu pun dengan catatan, persoalan sampah ini terjadi terus menerus.
"Kita biarkan saja dulu sampai mereka (masyarakat) merasa tidak nyaman dengan sendirinya. tuntasnya.
Baca Juga: Mestinya Tidak Ada Pengecualian. Touring Moge Melintasi Jembatan Alalak 1