"Ketika air mulai pasang, ketinggiannya bisa mencapai satu meter. Tak bisa dilalui kendaraan roda dua. Pernah ada pengendara yang mencoba melintas, tapi justru tercebur ke sungai. Dan tentu, kita semua tak ingin kejadian serupa terulang lagi," tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Jalan dan PJU di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Chandra menjelaskan, pihaknya sudah mencanangkan perbaikan untuk kawasan tersebut.
"Sudah kami coba anggarkan di tahun 2021. Dengan anggaran biaya Rp 45 miliar. Cuma karena keterbatasan anggaran, tak bisa dikerjakaan di tahun ini," jelasnya.
Kendati demikian, ia menjanjikan bakal kembali mengusulkan perbaikan itu di tahun depan, alias di tahun 2022.
"Semoga bisa terakomodir untuk pelaksanaannya," harapnya.
Chandra mengakui, bahwa pihaknya juga tidak bisa melakukan perbaikan sementara. Baik itu dengan melakukan pengurukan tanah atau bebatuan, alasannya karena penanganannya sudah direncanakan.
"Rencananya, perbaikan memakai struktur pile slab. Kemudian, juga ada penyiringan nantinya. Bila diuruk, takutnya malah tergerus lagi," tuntasnya.
Baca Juga: Jalan Amblas di Daan Mogot Membentuk Lubang Besar Sedalam 2,5 Meter