Tahun Ini, Pemprov Sulsel Siapkan Bantuan Logistik untuk Seluruh Kabupaten/Kota

6 Oktober 2021 11:00 WIB
Kepala BPBD Sulsel Muhammad Firda
Kepala BPBD Sulsel Muhammad Firda ( Sonora.id)

Makassar, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai menganggarkan logistik siaga bencana untuk seluruh kabupaten/kota. 

Kepala BPBD Sulsel Muhamamd Firda mengaku, sebelumnya buffer stock logistik untuk kabupaten/kota disuplay oleh BNPB Pusat. Namun tahun ini, Pemprov Sulsel menganggarkan penyaluran logistik siaga bencana di APBD. 

"Dari segi jumlah, alokasi lebih banyak diberikan kepada daerah yang tiga tahun berturut-turut ditimpa bencana. Seperti Wajo, Luwu, Luwu Raya," ujar Firda ditemui di Kantor Gubernur, Selasa (5/10/21).

Baca Juga: Mengalami Peningkatan, OJK Sebut Inklusi Keuangan di Sulsel di Atas Nasional

Akan tetapi, kata Firda, meski sudah ada buffer stock di kabupaten/kota, Pemprov Sulsel tetap membackup logistik. Hal itu sesuai arahan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. 

Bahkan ke depan, menurut Firda, dimanapun ada bencana BPBD akan terlibat. Paling tidak memberikan bantuan logistik. Seperti ketika ada musibah kebakaran di Takalar, dan bencana lainnya. 

"Sesuai arahan Plt Gubernur bahwa setiap bencana Pemprov hadir. Sepanjang ada informasi dari kabupaten/kota. Bukan masalah nilainya, jangan juga hanya bencana besar yang dibackup. Kalau masyarakat butuh kami ada," ucap Firda.

Baca Juga: BI: Deflasi di Sulsel Dipicu Turunnya Harga Komoditas Pangan

Ia menyebut, secara keseluruhan, alokasi logistik yang akan disalurkan ke Kabupaten/kota berupa logistik pangan sebanyak 2160 paket, perlengkapan keluarga 1440 paket, perlengkapan bayi 1440 paket, dan shelter kit 1200 paket. 

Namun sejauh ini, dari total jumlah tersebut, yang tersalur sebanyak 870 paket. Sisanya itulah yang menjadi backup logistik jika terjadi bencana tidak terduga.

Khusus untuk Luwu, lanjutnya, bantuan siaga bencana yang telah disalurkan dan diserahkan langsung sebanyak 100 paket logistik pangan, perlengkapan keluarga 70 paket, perlengkapan bayi 70 paket, dan shelter kit 60 paket.

Baca Juga: PON XX Papua, Cabor Muaythai dan Senam Artistik Sumbang Emas untuk Sulsel

Pihaknya lalu menyalurkan lagi bantuan logistik ke daerah tersebut saat terjadi bencana banjir dan longsor belum lama ini.

"Kan ada tim membawa logistik dan penanganan. Di sana mereka terus melakukan koordinasi BPBD dan Pemda setempat," tandasnya.

Seperti diketahui, hujan deras mengakibatkan bencana banjir dan longsor menimpa 5 kecamatan di Kabupaten Luwu pada Minggu 3 Oktober lalu.

Keenam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Walenrang Barat, Kecamatan Walenrang  Utara, Kecamatan Walenrang Timur, Kecamatan Lamasi Timur, Kecamatan Lamasi.

Baca Juga: Pemkot Makassar Kirim Tim Rescue, Bantu Korban Bencana di Luwu

Berdasarkan data terakhir BPBD Luwu, sebanyak 4 orang dilaporkan meninggal dunia di Desa Ilan Batu. Korban yang meninggal yaitu Abd Rahman (14 thn), Abu Sofyan (12 thn), Imam (10 thn) dan Furqon (8 thn).

Adapun dampak longsor di Desa ILan Batu Kecamatan Walenrang Barat sebanyak 1 rumah tertimbun yang merupakan rumah kepala desa. 100 kepala keluarga (KK) lainnya terisolir. Kemudian di Desa ILan Batu Uru sebanyak 40 kk terisolir. Desa Lempe 25 kk terisolir.

Baca Juga: OJK Regional 6 Hadirkan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021

Sementara dampak banjir bandang di Kecamatan Walenrang Utara meliputi Desa Sangtandung dilaporkan sebanyak 2 rumah hanyut, 2 rumah terancam, 27 jiwa mengungsi. Desa Bosso Timur dilaporkan 50 rumah terendam. Selanjutnya di Kecamatan Lamasi Timur meliputi Desa Seriti, sebanyak 20 rumah terendam,  Desa Pelalan sebanyak 20 orang dirawat di Puskesmas Lamasi, sebagian mengungsi ke rumah keluarganya di Kecamatan Lamasi.

Di Desa Pompengan sebanyak 58 rumah terendam, 105 hektar persawahan, 42 ha Empang air tawar, kebun kakao 23 ha, kebun jagung 11 ha.  Di Desa Pompengan Utara sebanyak 20 rumah terendam.

Desa Pompengan Timur sebanyak 40 rumah terendam. Desa To’lemo sebanyak 240 kk terdampak atau 830 jiwa ( 61 balita, 52 anak-anak, 6 ibu hamil, 11 lansia sakit), 72 kk lainnya mengungsi dirumah tetangga dan rumah keluarga. Tanggul jebol sepanjang 15 meter, 140 hektar persawahan, 15 hektar perkebunan. 

Di Desa Bululondong sebanyak 40 rumah terendam. Desa Pompengan Tengah sebanyak 25 rumah terendam. Kecamatan Walenrang Timur di Desa kendekan sebanyak 22 rumah terendam, sebanyak 27 KK meliputi lansia 4 orang dan balita 2 orang mengungsi di rumah warga dan kepala desa.

Baca Juga: September 2021, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulsel Naik 0,72 Persen

Desa Rantedamai sebanyak 30 rumah terendam. Desa Sukadamai sebanyak 30 rumah terendam. Di Desa Taba sebanyak 20 rumah terendam.

Desa Seba Seba sebanyak 35 rumah terendam dan 70 jiwa mengungsi di rumah kepala desa sukadamai dan rumah warga.

Kecamatan Lamasi di Desa Padangkalua sebanyak 40 rumah terendam. Sejauh ini, jumlah kerugian akibat musibah tersebut masih sementara proses assesment.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm