Makassar, Sonora.ID - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Pusat pengendalian pembangunan ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) berupaya mengubah paradigma masyarakat.
Terutama sungai yang merupakan aset yang perlu dijaga. Lantaran dianggap sebagai sumber kehidupan dan peradaban.
Seperti dalam pandangan kapus P3E Suma, Darhamsyah saat mengisi siaran talkshow Smart FM Makassar bertajuk smart eco life.
"Peradaban di hampir seluruh belahan dunia dibangun dari sungai. Pola itu berlanjut dimana ada sungai disitu ada peradaban, sehingga merawat sungai maka merawat peradaban," ujarnya, Selasa (5/10/2021).
Baca Juga: Wamen LHK Kagumi Keindahan Tahura Sultan Adam di Kalimantan Selatan
Dialog membahas peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga sungai. Beragam upaya telah dilakukan, seperti program budi pdaya maggot, pelatihan eceng gondok jadi kerajinan dan lainnua.
"Jadi warga dilatih untuk buat tikar dari bahan pandan yang dikaitkan sosial ekonomi. Tentu banyak hal lain untuk menjaga pelestarian sungai, ada penghasilan dari situ. Solusi yang kita tawarkan bukan teknis, inovasi sosio tekno," jelasnya.
Dia menyebutkan tiga bagian kerja P3E, diantaranya mengintegrasikan instrumen perencanaan mengendalikan dampak lingkungan, bagaimana melaksanakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkugan dan evaluasi capaian strategis sasaran.
"Sungai bagian dari kerja kami, bagaimana pengendalian agar tidak tercemar," sambungnya.
Baca Juga: Kementerian LHK Nyatakan Siap Bantu Penanganan Banjir di Kalsel