Sonora.ID - Pernikahan merupakan satu momen paling sakral yang dimiliki oleh suatu pasangan.
Menjadi hal sekali seumur hidup, pernikahan dianggap sebagai kenangan terindah yang tidak akan bisa dilupakan oleh siapa pun yang telah mengalaminya.
Tetapi, meskipun pernikahan dianggap sakral dan terjadi sekali seumur hidup, tidak menutupi kenyataan bahwa banyak kasus penceraian terjadi di Indonesia.
Setengah tahun berjalan, terdapat setidaknya 829 perkara gugatan penceraian yang masuk dan terkonfirmasi. Ini menujukkan tingginya kasus penceraian di Indonesia akhir-akhir ini.
Baca Juga: Sudah Cerai, 5 Mantan Pasangan Seleb Ini Tetap Kompak dan Akur Demi Anak
Kenaikan angka pencerain ini juga tidak semerta-merta terjadi begitu saja.
Terdapat beberapa pemicu yang menyebabkan pasangan memilih untuk berpisah dan menyudahi pernikahan yang dianggap sakral tersebut.
Melalui program Story of Life di Sonora FM, seorang Pakar Hypnotherapy bernama Widya Saraswati, CCH., CT., menjelaskan pemicu dari pencerain terjadi di Indonesia.
Tidak Memiliki Fondasi yang Kuat dalam Pernikahan
Saat ini, banyak sekali pasangan yang memilih untuk langsung menikah meskipun tidak memiliki fondasi yang begitu kuat di awal.
Banyak dari mereka yang memilih menikah hanya karena faktor umur yang sudah matang.
Baca Juga: Kamu Perlu Tahu, Ini 3 Alasan Pernikahan Tidak Berjalan Lancar
Tidak jarang juga, faktor umur ini menyebabkan seseorang menjadi terdesak akibat orang tua yang memaksanya untuk menikah hanya karena umur.
Padahal, umur sendiri tidak menjamin pernikahan dapat berjalan dengan lancar.
Banyak orang yang masih memiliki mental anak-anak dan tidak siap dalam menghadapi realita tetapi sudah dipaksa untuk menikah karena umur.
Tentu paksaan ini hanya akan berujung kepada berbagai problema baru saat menjalin rumah tangga, sehingga pasangan menjadi tidak betah dan memilih untuk cerai serta mengakhiri pernikahan mereka.
Selain itu, terdapat juga orang-orang yang menikah hanya karena ingin memuaskan hasrat secara sah dan legal.
Nyatanya, pernikahan bukan hanya sebatas dari hubungan di ranjang saja.
Baca Juga: Kasus Pereceraian di Palembang Tinggi, Begini Respon Harnojoyo
Banyak detail aspek kehidupan yang harus dihadapi oleh para pasangan setelah menikah.
Seperti yang dikatakan oleh Widya bahwa pernikahan ini menyatukan hubungan dua keluarga besar, sehingga tidak menutup kemungkinan jika masalah-masalah kehidupan yang kompleks akan datang dan menghampiri pasangan yang sudah menikah.
Sehingga, jika pasangan tersebut tidak kuat karena fondasi menikahnya rapuh, tidak heran penceraian pun akhirnya menjadi jalan keluar yang dilakukan.
Baca Juga: Gawat! Kasus Perceraian di Palembang Meningkat Sejak Pandemi Covid-19
Tidak Mengenal Pasangan dengan Baik
Selain dari fondasi pernikahan yang tidak kuat, banyak dari pasangan yang sudah menikah tidak mengenal dengan baik satu sama lain.
Menurut Widya, tidak mengenal pasangan dengan baik ini sering memicu keributan di dalam rumah tangga.
Sebagai contohnya, terdapat pasangan yang istrinya sangat sensitif dengan perkataan sedangkan suaminya memiliki permasalahan dalam mengatur emosi dan sering berucap kasar.
Baca Juga: Tips Belajar Kembali Bahagia Setelah Cerai dengan Pasangan
Tentu, ini akan membuat sang istri menjadi sakit hati dan rumah tangga yang sedang dibina pun tidak akan berjalan dengan baik.
Tidak mengenal pasangan dengan baik pun akan membuat suami istri tidak mengetahui mindset masing-masing dalam menghadapi persoalan hidup.
Ini akan sangat mengacam karena bisa jadi, pasangan suami istri ini akan mengalami perdebatan ketika dihadapi oleh permasalahan dan berujung kepada clash atau lebih parahnya lagi penceraian.
Oleh karena itu, pernikahan yang memang sakral harus dapat dipertimbangkan dengan baik sebelum dilakukan.
Pastikan terlebih dahulu alasan yang kuat untuk menikah dan kenali pasangan dengan baik agar segala permasalahan rumah tangga dapat diatasi dengan baik di kemudian hari. Sehingga, penceraian pun akan minim terjadi.
Baca Juga: Lihat Transformasi Adele Waktu Nonton Final NBA Bareng Kekasih Anyar