Orang tua perlu mengakui emosi anak bukan sebagai hal yang buruk, melainkan sebuah upaya bagi anak untuk memberi tahu kita bahwa mereka sedang frustrasi atau tidak nyaman.
Emosi ini termasuk menangis, diam, dan marah-marah.
Termasuk menangis, diam, marah-marah
Ketiga, orang tua harus memberikan pembatasan tertentu dalam mentolerir emosi anak.
Gusti dalam hal ini merekomendasikan agar orang tua mampu memberhentikan perlakuan anak yang mengarah pada tindakan kekerasan fisik, seperti memukul, mencubit, menendang, dan sebagai macamnya.
Keempat, ajak anak untuk berbicara.
Baca Juga: Gejolak Emosi Remaja Tidak Stabil, Ini Penjelasan dari Psikolog
Biarkan anak mengkomunikasikan apa yang dia rasakan dan moms dads juga perlu lebih bersabar ketika menunggu anak untuk berbicara karena anak turut membutuhkan waktu untuk tenang.
Hal ini mengarahkan pada tips keempat, yaitu take time!
Selain lebih bersabar dalam menunggu anak hingga ia berbicara, orang tua perlu mengambil waktu luang ketika dialog yang dijalankan menemukan kebuntuan.
Cara ini bukan hanya untuk kebaikan anak melainkan juga untuk orang tua.
Selagi anak menenangkan diri, orang tua juga bisa melakukan hal yang sama.
Gusti sendiri biasanya membuat teh dan menikmati proses mengaduk teh.
Baca Juga: Ini Dia 12 Peringkat Zodiak Paling Jago Kendalikan Emosi, Sabar Banget!