BPOM Resmi Beri Izin Penggunaan Vaksin Covid-19 Asal China Zifivax

7 Oktober 2021 16:20 WIB
BPOM remsi beri izin penggunaan vaksin Covid-19 Zifivax
BPOM remsi beri izin penggunaan vaksin Covid-19 Zifivax ( Sonora FM Jakarta)

Sonora.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM RI resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin asal china dengan nama dagang vaksin Zifivax.

Dengan demikian, kini telah ada 10 jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.

“Pada hari ini Badan POM (BPOM RI) kembali menginformasikan telah diberikan-nya persetujuan terhadap satu produk vaksin Covid-19 yang baru dengan nama dagangnya adalah Zifivax, vaksin yang dikembangkan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dan dikembangkan di Indonesia kerjasama dengan PT Jbio,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga: Vaksin Pfizer Tiba di Sumsel, Vaksin Dengan Tingkat Kemanjuran 90 Persen

Dalam kesempatan tersebut Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan vaksin ini dikembangkan melalui uji klinis tahap I dan II yang dilakukan di China, sementara untuk uji klinis tahap tiga dilakukan dibeberapa negara, seperti di China, Pakistan, Uzbekistan dan Ekuador dengan subjek sebanyak 28.500 orang. Sementara di Indonesia sendiri, uji klinik tahap tiga dilakukan di Bandung, Jawa Barat dengan subjek relawan sebanyak 4.000 orang.

“Di Indonesia sendiri ada 4.000 subjek yang dilakukan di Bandung dengan FK UI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM Jakarta, dan uji klinik fase 3 dilaksanakan di berbagai senter,” kata Penny.

Dari aspek keamanaan, berdasarkan hasil uji klinis fase satu, dua dan tiga, efek samping yang ditimbulkan dari vaksin ini secara umum masih dapat ditoleransi, yakni seperti nyeri pada tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, dan demam.

Baca Juga: Sentra Vaksinasi Kompas Gramedia,Kalbe dan BPOM RI Kembali Diselenggarakan untuk Dosis Kedua di Kota Pekanbaru

 “Berdasarkan  fase uji klinik 1,2 dan 3 secara umum pemberian vaksin dapat ditoleransi. Efek samping yang paling sering terjadi pada kelompok vaksin adalah nyeri pada tempat suntikan dan efeknya sistemik yang paling sering adalah sakit kepala, kelelahan, demam. Saya kira itu adalah yang biasa terjadi dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2,” lanjutnya.

Adapun vaksin Zifivax ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan atau 3 dosis, dengan interval atau jarak pemberian selama 1 bulan dengan dosis 0,5 ml.

“Vaksin ini dapat disimpan pada kondisi suhu 2 sampai 8 derajat celcius, jadi saya kira ini dalam rentang yang cocok untuk negara tropis seperti Indonesia,” sebutnya.

Baca Juga: Waspada Euphoria, Pemkot Surabaya Kembali Turunkan Tim Swab dan Vaksin Hunter

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm