Banjarmasin, Sonora.ID - Hampir sebulan sudah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk jenjang sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin digelar.
Diawali dengan Penilain Tengah Semester (PTS) tatap muka terbatas, langsung dilanjutkan dengan PTM, meskipun sebenarnya masih dalam penerapan PPKM level IV.
Disdik Kota Banjarmasin pun sudah menggelar rapat bersama Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) di Kota Banjarmasin.
Dari hasil rapat itu, diketahui bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terus dijalankan.
"Tidak ada kasus baru di sekolah. Oleh sebab itu, PTM kami lanjutkan," jelas Totok Agus Daryanto, Kepala Disdik Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Kamis (07/10) siang.
Baca Juga: Siswa SD di Manado Sudah Mulai Ikut Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Ia menerangkan, baik tingkat SD maupun SMP kini sudah mulai turun ke sekolah alias melaksanakan PTM meskipun tidak semua sekolah karena belum sebuah kewajiban.
Karena memang, PTM sekarang ini masih menjadi pilihan alternatif belajar di tengah pandemi Covid-19.
"Boleh PTM, boleh tidak. Karena kita masih berada di level 4. Berbeda bila misalnya Banjarmasin berada di level 1 atau level 2," ungkapnya.
Totok juga mengatakan, ada sejumlah target yang ingin dicapai pihaknya dalam suasana PTM salah satunya memacu target vaksinasi siswa.
Baca Juga: Wali Kota Tinjau Simulasi PTM di Makassar, Pastikan Berjalan Aman
Menurut Totok, sekarang ini posisi capaian vaksinasi siswa SMP berada di posisi lebih dari 50 persen.
Ia berharap, hingga akhir tahun bisa menyentuh angka 70 persen.
"Kami juga masih dalam tahap melakukan pendataan untuk vaksinasi siswa SD. Mungkin seusai vaksinasi tingkat SMP, baru kami mulai vaksinasi siswa tingkat SD," jelasnya.
Disinggung masih adanya kecenderungan orang tua yang enggan mengizinkan anaknya untuk divaksin, Totok optimis bahwa seiring berjalannya waktu dan dengan diterapkannya PTM, persentasenya akan kembali naik.
Baca Juga: Resmi Ditetapkan, 24 SMP di Makassar Simulasi PTM Pada 4 Oktober 2021
Menurut Totok, anak-anak dan orang tua semakin paham bahwa vaksinasi diperlukan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Saat PTM, siswa diberikan edukasi bahwa pentingnya vaksinasi. Meskipun sampai saat ini vaksin belum menjadi kewajiban untuk siswa," pungkasnya.
Terkait capaian vaksinasi guru, Totok mengklaim, persentase capaiannya cukup tinggi.
Dirincikannya, untuk vaksinasi guru di tingkat SMP, menyentuh angka 92 persen. Sedangkan untuk guru di tingkat SD, menyentuh angka 83 persen.
"Artinya, di sekolah negeri maupun swasta sudah diperbolehkan PTM," tutupnya.
Baca Juga: Mulai Senin Depan, PTM Terbatas SMA, SMK & SLB di Kalsel Dapat Digelar